Ini Operator yang Minati Blok Kosong 'Warisan' Axis

Logo Indosat Ooredoo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menyeleksi operator yang menginginkan dua blok kosong di pita frekuensi 2,1 GHz. Proses tersebut akan melalui mekanisme beauty contest. Blok tersebut merupakan 'warisan' Axiss yang kini telah diakuisisi XL Axiata.

Disampaikan, hasil dari pemenang tersebut nantinya akan menjadi pemasukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Satu blok kosong itu harganya Rp500 miliar. Kalau dua, berarti Rp1 triliun. Nanti uang tersebut akan jadi pemasukan untuk PNBP," ujar Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis, 19 November 2015.

Untuk menggelar beauty contest itu, kata Iwan, Kementerian sedang menunggu operator yang masih menginterferensi dua blok kosong di 11 dan 12 tersebut. Diketahui, saat ini dua blok tersebut masih terganggu oleh SmartTel yang mengisi di pita frekuensi 1900 MHz.

"Saat ini masih ada operator yang mengisi di 1900 MHz, itu berpotensi menginterferensi di dua blok tersebut. Makanya kita akan mengumpulkan para operator untuk membahasnya," katanya.

Sementara Indosat menyatakan ketertarikan untuk menambah blok di pita frekuensi 2,1 GHz. Saat ini, operator yang mempunyai nama baru, Indosat Ooredoo itu baru memiliki 10 MHz.

"Kita minat untuk 2,1 Ghz. Tapi kita lihat juga pemerintah mau lepasnya gimana dibikin 5 Mhz atau 10 Mhz," ujar Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli di Kantor Indosat, Jakarta, Kamis, 19 November 2015.

Alexander mengatakan dari dua blok yang akan 'dijual' oleh pemerintah itu, Indosat Ooredoo mengungkapkan hanya satu blok yang disasarnya. Menurutnya, satu blok dengan pita lebar 5 MHz, dinilai sudah cukup.

"Kalau tidak menguntungkan, kami lebih baik tambah site daripada harus ambil dua blik. Tapi, kalau satu (blok) kami masih tertarik sampai saat ini," ungkap pria berkacamata tersebut.

Diketahui, pada pita frekuensi 2,1 GHz diisi oleh empat operator, yaitu Hutchinson 3 (Tri), Telkomsel, Indosat, dan XL. Di spektrum tersebut terdapat 12 blok kanal sebesar 60 MHz, di mana masing-masing blok memiliki lebar pita 5 MHz.

Bila dipaparkan lebih lanjut lagi, Tri menempati blok 1 dan 2 (10 MHz), Telkomsel di blok 3, 4, dan 5 (15 MHz), Indosat di blok 6 dan 7 (10 MHz), serta XL di blok 8, 9 dan 10 (15 MHz).

Cara Indosat Ooredoo 'Paksa' Anak SD Buat Aplikasi HP
 Kantor Indosat Ooredoo

Indosat Rugi Rp1,3 Triliun

Trafik data tumbuh 130 persen.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2016