Insentif Pajak Bisa Gairahkan Industri Otomotif Lokal

Suasana perakitan mobil.
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memastikan jumlah industri komponen lokal untuk kebutuhan komponen otomotif masih sangat minim. Sebagai bukti, industri komponen otomotif lokal masih kalah dibanding Thailand.

Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty
Ketua Pengembangan Industri Otomotif Gaikindo, I Made Dana Tangkas, mengatakan kekalahan dari Thailand ini membuat mereka mengusulkan, ke depannya, perlu ada insentif untuk meningkatkan jumlah produksi komponen otomotif lokal.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Dia menjelaskan, saat ini Gaikindo sudah bekerja sama dengan industri komponen lokal untuk memasok kebutuhan industri otomotif nasional.

“Kami sudah membina industri komponen otomotif lokal supaya bisa memasok,” kata Made, di Jakarta, Jumat, 20 November 2015.

Selain itu, Made menuturkan, saat ini sudah banyak produk otomotif nasional yang komponen lokalnya sudah mencapai 85 persen, seperti misalnya mobil Avanza.

Meski begitu, dia mengakui, masih banyak kendala yang dihadapi industri. Salah satunya pasokan bahan baku yang sesuai dengan standar pabrikan.

“Jika industri ini bisa ditingkatkan maka daya saing otomotif nasional bisa lebih tinggi dan bersaing dengan Thailand,” katanya.

Kendala lainnya, lanjut dia, adalah masalah permodalan dan suku bunga. Karena itu diperlukan regulasi yang memudahkan usaha kecil menengah (UKM) otomotif memperoleh modal.

“Negara lain saja bisa memberikan suku bunga tiga hingga empat persen,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Bobby Gafur, mengatakan diperlukan insentif pajak untuk mendorong industri otomotif nasional.

“Selama ini dukungannya relatif kecil, tidak mendapatkan insentif fiskal,” kata Bobby.

Menurut dia, berdasarkan riset dari Boston Consulting Group (BCG) Indonesia merupakan negara yang tidak memiliki skema insentif yang memadai bagi industri otomotif. Pemerintah cenderung memberikan insentif pada pengurangan bea masuk bagi impor barang modal.

Pemerintah Thailand dan Malaysia, kata dia, sudah memberikan skema insentif perpajakan di samping pengurangan bea masuk impor barang modal dan komponen tadi.

“Ini yang harus diwaspadai. Sebab kurangnya insentif dari pemerintah akan mendorong terjadinya realokasi industri otomotif dari Indonesia ke negara-negara lain,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya