Fadli Zon: Tak Hanya Freeport, Sudirman Harus Dilaporkan

Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Menteri Arcandra Bicara Masa Depan Freeport
- Tersebarnya rekaman percakapan antara Ketua DPR RI Setya Novanto dengan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, dan pengusaha Riza Chalid diduga sengaja dilakukan dirut Freeport dan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk melancarkan kepentingan asing.

Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
Wakil Ketua DPR Fadli Zon, menegaskan, rekaman tersebut semacam jebakan yang dilakukan oleh pihak tertentu.

Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak
"Kalau kami lihat kronologinya, pertemuan pertama dan kedua tidak direkam, lalu pertemuan yang ketiga direkam. Ini kan sebuah jebakan yang memang sudah direncanakan. Bisa saja rekaman itu digunakan (Sudirman dan Maroef) untuk mengancam DPR supaya memperpanjang kontrak PT Freeport," ujar Fadli Zon, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 November 2015.

Dia menjelaskan, dalam rekaman tersebut juga banyak terdapat editan dengan suara yang tidak jelas yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab.  

"Banyak suara yang editan, belum jelas dan itu belum tentu suara dia. Jebakan ini adalah semacam kejahatan yang luar biasa atau disebut sting operation yang biasa dilakukan dalam dunia intelijen," kata dia.

Berdasarkan hal itu, dia pun menyarankan kepada Setya Novanto untuk melaporkan dirut PT Freeport Indonesia dan Sudirman Said ke pihak yang berwenang.

"Saya sudah bilang sama Pak Setya Novanto lapor polisi, itu banyak orang yang harus dilaporkan ke polisi, karena mereka itu melakukan pencemaran, termasuk Sudirman Said itu harus dilaporkan ke polisi. Harusnya dia sudah ditangkap karena dia itu juga sudah melanggar UU, dan merugikan negara, itu sudah pasti," tegas Fadli.

Fadli menjelaskan, perilaku Sudirman Said yang telah melanggar undang-undang terlihat dengan surat surat yang berbau kepentingan, yang tertulis tanggal 7 Oktober.

"Selain itu, Mou dengan PT Freeport pada bulan Januari 2015 lalu yang memberikan suatu keleluasaan kepada Freeport untuk mengekspor konsentrat. Jadi saya kira yang dilakukan Sudirman Said membuat heboh, dan jelas-jelas salah," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya