Ini Hasil Pertemuan CEO BUMN

Menteri BUMN Rini Soemarno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0
- Perjalanan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan para direktur utama BUMN di atas kapal KM Kelud milik PT Pelni menghasilkan sejumlah komitmen dalam upaya membuat BUMN lebih lincah dan energik.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

Sepanjang perjalanan di kapal KM Kelud  menuju Karimujawa, Semarang, Jawa Tengah, Menteri Rini mengadakan diskusi dengan para CEO BUMN untuk membahas
Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
road map 2016-2019.

"Kalau biasanya kita juga berjam-jam rapat, kali ini kita rapat terlama kurang lebih 36 jam dan di atas kapal. Saya berharap hasil dari FGD ini akan memberikan manfaat bagi bangsa," kata Rini usai menutup acara pada Minggu, di Semarang, 22 November 2015.

Ada sejumlah sektor yang dibahas dalam FGD yaitu, agro bisnis dan farmasi; usaha energi, logistik, kawasan dan pariwisata; usaha pertambangan‎, industri strategis dan media; usaha konstruksi dan sarana dan prasarana perhubungan; usaha jasa keuangan, jasa survei dan konsultan; bidang restrukturisasi dan pengembangan usaha; bidang infrastruktur bisnis.


Berikut ringkasan hasil FGD CEO BUMN:


1. Usaha pertambangan‎, industri strategis dan media

Pemanfaatan kapal Minajaya untuk membantu sektor perikanan. Nantinya kapal itu akan menjadi tempat penampungan atau gudang hasil laut dari sejumlah wilayah.

 

Di sektor pertambangan akan dibentuk perusahaan besar atau holding dari beberapa BUMN. Tujuannya agar potensi besar di bidang pertambangan menjadi lebih kuat.


2. Sektor usaha agro dan farmasi

Kementerian BUMN akan fokus pada ketahanan pangan. Kementerian BUMN akan fokus pada isu utama ketanan pangan secara kelembagaan untuk penguatan Badan usaha Logistik (Bulog) ke depan.  


Nantinya Bulog akan menjaga ketersediaan pangan dan menjaga harga, serta kualitas. Bulog juga akan bekerja sama dengan Perhutani, PT Pertani, dan PT Sang Hyang Seri untuk mendukung sisi produksi, logistik dan distribusi.


3. Sektor usaha konstruksi dan sarana dan prasarana perhubungan.

Rencana utama adalah pembangunan jalan tol, jalur kereta api, pelabuhan akan diprioritaskan.


Dalam waktu dekat ada perusahaan join ventura yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, I dan IV. Anak perusahaan ini akan menjadi manajemen pembangunan pelabuhan di seluruh Indonesia. Kedepan semua pelabuhan akan memiliki standar yang sama sehingga mempercepat program tol laut.


4. Sektor usaha energi, logistik, kawasan dan pariwisata

Untuk sektor pariwisata akan dilakukan sinergi BUMN Pariwisata dengan BUMN Perhubungan dalam upaya mendukung aksesibilitas ke lokasi wisata. Misalnya dengan memenuhi kebutuhan transportasi, seperti bus, kereta api, dan bandar udara (bandara) serta pesawat untuk akses ke Candi Borobudur.


Pengelolaan dan pengembangan aset wisata seperti penataan zona di Candi Borobudur juga akan dilakukan. Kerja sama akan dilakukan dengan desa dan masyarakat setempat agar ekonomi msyarakat tumbuh. Juga di sejumlah destinasi wisata, yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun internasional.

 

Sedangkan dari sisi energi, akan ada beberapa sinergi yang dilakukan. Seperti antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dengan PT Pertagas dalam pengelolaan pipa gas di Indonesia.


Kemudian proyek 35 ribu megawatt. Untuk proyek ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan dibantu oleh Pertamina, PGN, PT Bukit Asam dan PT EMI dengan tugas dan fungsinya masing-masing.


5. Sektor usaha jasa keuangan, jasa survei dan konsultan

Ada beberapa sektor yang menjadi pembahasan utama yaitu mengenai ekonomi kerakyatan, jasa keuangan dan perbankan.


Langkah yang akan dilakukan adalah bagaimana agar semua sektor itu dapat tersosialisasikan dan sampai kepada masyarakat.


Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan lebih diintensifkan. Target bunga KUR dari 12 persen menjadi 9 persen diharapkan dapat terealisasi pada tahun depan sehingga dapat membantu keberlangsungan UMKM.


Untuk pembiayaan akan ada rencana holding ventura seperti Bahana Artha Ventura dan Penyertaan Modal Negara (PMN0.


Sedangkan bank syariah akan dikaji bagaimana bank syariah menjadi besar akan dikonsultasikan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini ada tiga bank syariah yaitu BNI Syariah, Mandiri Ayariah dan BRI Syariah.


Dari sisi asuransi umum akan dikuatkan dari sebelumnya, karena saat ini pangsa pasar yang ada minoritas di negeri sendiri. Targetnya adalah minimal meraih 50 persen pangsa pasar hingga 2019.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya