Sumber :
- ANTARA/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Asmawi Syam mendukung keterbukaan informasi perbankan yang diwacanakan berlaku pada tahun 2017, khususnya antarnegara-negara G-20.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Ya sebenarnya transparansi itu tidak hanya di Indonesia, atau supaya ini dilakukan di semua negara, ya ini harus dibuka ke negara lain, ini terkait tata kelola, dan kita mengharapkan bahwa transparansi itu akan sangat membantu membentuk equal (kesamaan) di semua negara," ujar Asmawi saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin, 23 November 2015.
Namun, sistem ini harus dicermati dengan baik. Sebab, kerahasiaan perbankan erat kaitannya dengan nasabah. Sementara, kepercayaan nasabah menjadi kunci keberhasilan perbankan.
"Regulasinya kan belum dikeluarin, dan ini ada kaitannya dengan rahasia bank, ya ini juga harus dicermati. Saya sendiri belum tau seperti apa transparansi itu akan dilakukan."
Sebelumnya, para pemimpin negara anggota G-20 telah sepakat untuk membuka informasi dan data perbankan termasuk pajak dan transaksi keuangan kepada negara-negara G-20 yang diberlakukan pada tahun 2017. Program yang dinamakan Automatic Eexchange of Information (AEoI) ini disepakati dalam hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang diadakan di Antalya, Turki.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, dengan adanya keterbukaan informasi ini, pemerintah diharapkan akan mendapatkan informasi sekaligus potensi basis pajak yang dapat dipungut sebagai penerimaan negara.
"Artinya kita akan bisa mendapatkan potensi basis pajak yang sebenarnya. Basis pajak kita itu masih terbatas, karena harta atau penerimaan kekayaan dari WP Indonesia banyak yang belum terungkap semuanya. Dengan adanya AEoI itu akan terbuka semuanya," ujarnya beberapa waktu lalu.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Regulasinya kan belum dikeluarin, dan ini ada kaitannya dengan rahasia bank, ya ini juga harus dicermati. Saya sendiri belum tau seperti apa transparansi itu akan dilakukan."
