Helikopter Anak Negeri Lebih Populer dari AW-101

Presiden Joko Widodo turun dari helikopter kepresidenan di Desa Majong,
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA.co.id - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, TB Hasanudin mendukung pembelian helikopter tunggangan baru Presiden Jokowi.

Pembelian Pesawat Rugikan Industri Dalam Negeri

Namun ia mempertanyakan kenapa harus tunggangan baru Jokowi harus helikopter AW-101 buatan Inggris dan bukan Super Puma buatan anak negeri.

"Kalau bangga dengan Indonesia, belilah produk dalam negeri Super Puma terbaru. Produk PT DI adalah Jenis EC 225 yang lebih besar dan di customize untuk menjadi VVIP kepresidenan," kata Hasanudin, Senin, 23 November 2015.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menjelaskan helikopter ini sebanding dengan AW-101 yang diproduksi dua perusahaan asal Inggris dan Italia.

Purnawirawan jenderal TNI ini mengungkapkan Super Puma EC 225 sudah di gunakan oleh banyak negara. Bahkan digunakan. Sebagai helikopter keperesidenen di negara lain.

"Saat ini sudah  32 kepala negara dan Kerajaan di dunia menggunakan EC-225. Sedangkan AW-101 hanya digunakan oleh 4 kepala negara saja. Bangsa asing saja bangga. Mengapa kita tidak bangga dengan produk anak bangsa sendiri," tanya Hasanudin.

Selain itu Hasanudin mengingatkan sebelum membeli helikopter kepresidenan AW-101 pemerintah sebaiknya melihat Undang Undang nomor 16 tahun 2012 tentang industri pertahanan.

"Pasal 43 menyatakan tidak dibenarkan membeli alat pertahanan dan keamanan dari luar negeri selama negara sudah mampu memproduksi," tegasnya.

Helikopter canggih produksi Indonesia

Helikopter Buatan PT DI Akan Jadi Alternatif Jokowi

PT DI tengah merampungkan pesanan enam unit Helikopter Cougar

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2015