Bursa Wall Street Terseret Lemahnya Harga Minyak

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Senin waktu New York, menyusul fluktuatifnya pergerakan nilai tukar dolar dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa, 24 November 2015, pelemahan indeks juga dipicu melemahnya harga minyak dunia dan menjelang dirilisnya sejumlah data ekonomi.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
"Investor seperti menanti dirilisnya data PDB (pertumbuhan domestik bruto) yang dirilis besok (Rabu, 25 November 2015) waktu setempat," kata JJ Kinahan, Kepala Strategi Pasar TD Ameritrade.

Harga minyak mentah AS turun 15 sen (0,36 persen) ke level US$41,75 per barel, setelah sebelumnya berfluktuatif antara keuntungan dan kerugian.

"Rendahnya harga komoditas sepertinya memang membebani pasar saham," kata Jeremy Klein, Kepala Strategi Pasar FBN Securities. 

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan di bawah 16.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 31,13 poin (0,17 persen) ke level 17.792,68, dengan saham Pfizer yang memimpin pelemahan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 2,58 poin (0,12 persen) ke level 2.086,59, dipimpin oleh saham sektor utilities. 

Adapun indeks Nasdaq melemah 2,44 poin (0,05 persen) ke level 5.102,48.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 863 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,5 miliar unit saham.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya