Sumber :
- REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent melemah pada penutupan perdagangan Senin waktu New York, setelah sempat menguat pada sesi sebelumnya.
Dilansir CNBC, Selasa, 24 November 2015, pelemahan harga minyak dipicu oleh kekhawatiran pasar terkait banjirnya pasokan minyak mentah. Padahal, Arab Saudi berjanji akan bekerja sama dengan negara produsen dan pengekspor minyak lainnya untuk menstabilkan kembali harga minyak.
Baca Juga :
OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Pernyataan Arab Saudi ini menyusul terus melemahnya harga minyak selama berbulan-bulan. Sayangnya, pasar tak begitu antusias dengan janji Saudi itu, karena sebelumnya negara pemimpin OPEC itu juga telah menjanjikan hal yang sama.
Namun, kenyataannya Arab Saudi dan negara anggota OPEC lainnya terus memacu produksi minyaknya dengan dalih mempertahankan pangsa pasar, sehingga pasokan minyak mentah di pasar global melonjak.
Investor saat ini fokus menyoroti pertemuan OPEC yang dijadwalkan berlangsung pada 4 Desember 2015. Pertemuan itu diketahui akan membahas penetapan target produksi minyak mentah OPEC.
Selain itu, menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mitra dagang utamanya membebani harga minyak.
Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$41,75 per barel, atau turun 15 sen (0,36 persen) dibanding perdagangan sebelumnya.
Harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Desember, turun US$1 di posisi US$43,85 per barel.
"Janji Saudi untuk menstabilkan harga minyak sepertinya kurang mendapat respons positif pasar, mengingat sebelumnya mereka juga telah menjanjikan hal yang sama," kata John Kilduff, Hedge Fund Again Capital.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, kenyataannya Arab Saudi dan negara anggota OPEC lainnya terus memacu produksi minyaknya dengan dalih mempertahankan pangsa pasar, sehingga pasokan minyak mentah di pasar global melonjak.