Janji Arab Saudi Tak Disambut Antusias Bursa Asia

Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVA.co.id
- Pasar saham Asia mengawali sesi perdagangan, Selasa, 24 November 2015, dengan pergerakan bervariasi terpengaruh sentimen negatif bursa Wall Street yang ditutup melemah pada perdagangan semalam. 

Seperti diberitakan CNBC, melamahnya bursa Wall Street semalam dipicu oleh melemahnya harga minyak mentah. 

Investor saat ini fokus menyoroti rendahnya harga komoditas. Tak hanya minyak mentah, harga tembaga, bijih besi, dan minyakpun saat ini masih rendah.

Harga minyak tetap rendah, padahal Arab Saudi berjanji akan bekerja sama dengan negara produsen dan pengekspor minyak lainnya untuk menstabilkan kembali harga minyak.
Tunggu Rilis Suku Bunga, Bursa Asia Pasifik Bergejolak

Pernyataan Arab Saudi ini menyusul terus melemahnya harga minyak selama berbulan-bulan. Sayangnya, pasar tak begitu antusias dengan janji Saudi itu, karena sebelumnya negara pemimpin OPEC itu juga telah menjanjikan hal yang sama.
Bursa Jepang Jadi Sorotan, Ini Penyebabnya

Namun, kenyataannya Arab Saudi dan negara anggota OPEC lainnya terus memacu produksi minyaknya dengan dalih mempertahankan pangsa pasar, sehingga pasokan minyak mentah di pasar global melonjak. 
Bursa Asia Dibuka Bervariasi Menanti Kebijakan BOJ

Investor saat ini fokus menyoroti pertemuan OPEC yang dijadwalkan berlangsung pada 4 Desember 2015. Pertemuan itu diketahui akan membahas penetapan target produksi minyak mentah OPEC.

Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini tergelincir 0,05 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini baru melakukan perdagangan, setelah kemarin tutup karena libur nasional.

Saham Toyota, Canon, Mitsubhisi Electric, dan Toshiba masing-masing melemah antara 0,58 dan 1,33 persen.

Saham perusahaan berorientasi ekspor lainnya seperti Nissan, Honda, dan Panasonic juga melemah. 

Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney melemah 0,75 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini kehilangan momentum menguat, menyusul kekhawatiran pasar tentang melambatnya permintaan di China.

Saham empat bank terbesar di Australia, yakni ANZ, Commonwealth Bank of Australia, Westpac, dan NAB, pagi ini diperdagangkan lebih rendah. 

Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak menguat 0,21 persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini menguat karena didorong oleh melonjaknya saham esktor teknologi.

Saham Samsung Electronics dan LG masing-masing menguat 0,31 persen dan 0,54 persen. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya