Ini Alasan Miliarder China Beli Rumah dan Pulau dengan Tunai

Ilustrasi properti.
Sumber :
  • Forbes
VIVA.co.id
Tiga Artis Cantik Korea Penakluk Hati Miliarder
- Ekonomi Tiongkok yang terus tumbuh pesat telah melahirkan orang-orang kaya baru di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Satu Malam di Hotel Ini Bayar Rp1,3 Miliar

Dilansir
Beijing Singkirkan New York Sebagai Ibu Kota Miliarder
CNBC , 24 November 2015, saat krisis ekonomi global 2008, Tiongkok jadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif sembilan persen. Miliarder-miliarder China pun melebarkan investasinya ke seluruh dunia.


Para miliarder Tiongkok biasanya mengejar real estate murah di Amerika Serikat dan Eropa. Bahkan, mereka membeli pulau dan kebun anggur dengan uang tunai, bukan kredit.


Sebagai contoh saja, minggu lalu, kolektor kaya asal Tiongkok, Liu Yiqian, membeli lukisan seharga US$170 juta sebagai investasi. Masih banyak lagi perilaku miliuner Tiongkok melakukan hal serupa.


"Dalam empat bulan terakhir orang-orang kaya China mengalihkan kekayaannya di luar negeri karena kekhawatiran bahwa renminbi akan depresiasi," kata Market Director dari China Market Research Group, Shaun Rein.


Ada banyak uang miliarder Tiongkok mengalir di pasar properti New York (Amerika Serikat) dan London (Inggris).


"Saya memiliki banyak konsumen China dan mereka membayar tunai," kata Maureen Yeo, General Manager Fannsmore, firma Taiwan yang membantu menghubungkan pengembang Barat dengan klien Tiongkok.


Yeo mengundang klien-klien Tiongkok ke Apartemen 432 Park Avenue di New York. Para miliarder China membeli apartemen dua atau tiga lantai seharga US$16 juta.


Dia juga membawa para miliarder Tiongkok ke One Tower Bridge dan Royal Wharf, di London. Diutarakannya, ada sebuah gelombang baru klien-klien China mencari perumahan.


Kathy Ng, agen marketing yang melayani para miliarder China, kliennya memiliki selera membeli rumah-rumah besar dengan kolam renang. Mereka juga membeli rumah dengan cara tunai.


Diutarakan Ng, terkadang dia berpikir mengapa miliarder China tidak membeli rumah dengan cara konvensional, dengan cicilan kredit. 


"Saya terkadang berpikir, bila kami ingin menghabiskan uang hanya membayar US$800 ribu dan membayar uang muka 20 persen, apakah mereka (penjual) akan mengatakan, lupakan, dan mungkin menolak kami," katanya. (one)      



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya