Sumber :
- ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id
- Rencana pemerintah untuk ikut bergabung dalam blok ekonomi bentukan Amerika Serikat, Trans Pacific Partnership (TPP), terus menuai polemik. Bahkan, tidak sedikit yang menilai industri dalam negeri belum siap menghadapi rezim perdagangan bebas tersebut.
Menyikapi hal ini, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menegaskan, bergabungnya Indonesia menjadi anggota TPP merupakan suatu keharusan. Menurutnya, Indonesia akan tertinggal apabila tidak ikut dalam TPP.
Baca Juga :
Tugas Penting Mendag Baru
Baca Juga :
Franky Sibarani Titip Hal Ini ke Thomas Lembong
Baca Juga :
Industri Makanan Kemasan Jawara di ASEAN
"Vietnam sudah bergabung TPP. Nanti, makin banyak cerita pabrik di Indonesia tutup dan pindah ke Vietnam. Kita akan dianggap negara miskin. Apalagi kalau Vietnam punya akses bebas ke Eropa. Kita akan semakin ditinggal," kata dia.
Menurut Thomas, ada beberapa industri dalam negeri yang memiliki kapasitas untuk bersaing dalam taraf internasional. Karena itu, perlu adanya kepercayaan yang lebih terhadap potensi industri domestik. Sehingga, Indonesia tidak semakin tertinggal.
"Sebetulnya, kita punya banyak unggulan dan jagoan. Seharusnya, kita percaya diri. Gabung TPP itu, kita menuju first class (kelas satu). Indonesia sanggup. Vietnam saja bisa, masa kita tidak bisa," lanjut dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Menurut Thomas, ada beberapa industri dalam negeri yang memiliki kapasitas untuk bersaing dalam taraf internasional. Karena itu, perlu adanya kepercayaan yang lebih terhadap potensi industri domestik. Sehingga, Indonesia tidak semakin tertinggal.