Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo meminta para menteri ekonomi Kabinet Kerja untuk mengamankan proyek dan kerja sama dalam bidang investasi dengan negara asing beberapa waktu lalu.
Salah satunya, adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, yang diamanatkan mengawal minat investasi dari negeri Sakura, Jepang.
Baca Juga :
Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
Sofyan mengatakan, pihaknya akan menjadi titik vokal penyelesaian masalah yang sering muncul dalam implementasi kerja sama investasi antara pemerintah Indonesia dan Jepang.
"Intinya vokal point. Jadi, Bappenas yang bertanggung jawab. Masalah hambatan-hambatan yang dialami oleh Jepang," ujar Sofyan, saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu, 25 November 2015.
Nantinya, apabila pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan baru dalam bidang investasi, Sofyan akan segera bertolak ke Jepang untuk memberikan penjelasan khusus. Dengan demikian, investor Jepang nantinya akan dimudahkan.
"Jika mereka ingin tahu kebijakan baru, saya siap untuk jelaskan itu. Intinya, bagaimana kami membantu mereka," kata dia.
Selain itu, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berencana melibatkan peran swasta yang memiliki jaringan ke Jepang. Sektor swasta ini akan menjadi salah satu jembatan penghubung kerja sama kedua negara.
"Nanti akan dibantu juga satu atau dua swasta yang menjadi advisor. Nanti saya attach, mana yang punya network ke Jepang. Swasta ini juga akan menjadi fasilitator," ungkapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Intinya vokal point. Jadi, Bappenas yang bertanggung jawab. Masalah hambatan-hambatan yang dialami oleh Jepang," ujar Sofyan, saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu, 25 November 2015.