Sumber :
VIVA.co.id
- Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong telah ditunjuk secara khusus oleh Presiden Joko Widodo mengawal proyek dan kerja sama dalam bidang investasi di negara-negara Eropa dan Australia.
Langkah ini dilakukan, setelah Presiden masih menjumpai adanya persoalan terkait tindak lanjut kesepakatan dan investasi antara pemerintah Indonesia dengan berbagai negara.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Langkah ini dilakukan, setelah Presiden masih menjumpai adanya persoalan terkait tindak lanjut kesepakatan dan investasi antara pemerintah Indonesia dengan berbagai negara.
Baca Juga :
Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
Thomas mengatakan, untuk wilayah Eropa, prioritas utama pemerintah adalah mendorong kesepakatan perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni Eropa. Rencananya, perundingan lebih lanjut akan dilakukan pada awal tahun depan.
"Kalau Eropa sudah cukup jelas. Prioritas utama kami, untuk segera punya FTA Uni Eropa. Mungkin Januari tahun depan perundingan berikutnya," ujar Thomas saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu 25 November 2015.
Sementara untuk Australia, Thomas mengakui ada potensi luar biasa yang berasal dari negeri Kangguru itu, terutama dalam sektor pangan. Karena itu, ia berencana menjadikan Australia mitra dalam mengembangkan pangan nasional.
"Kedekatan geografis antara Indonesia dan Australia, harusnya kita bisa bersinergi di sektor pangan. Australia itu produsen besar di ternak sapi. Mereka unggul di situ. Tenaga kerja kita, itu yang berlimpah. Kuat di pemotongan dan proses," kata dia.
Menurut Thomas, pangan mampu dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam menggenjot ekspor dalam negeri. Dengan melihat potensi tersebut, ia berharap mampu menjalin sinergi dengan pemerintah Australia.
"Kami harap bisa bersinergi dengan Australia di sektor pangan. Potensinya luar biasa. Ekspor bisa ke Tiongkok, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar," ungkapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Thomas mengatakan, untuk wilayah Eropa, prioritas utama pemerintah adalah mendorong kesepakatan perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni Eropa. Rencananya, perundingan lebih lanjut akan dilakukan pada awal tahun depan.
