Jelang Libur Thanksgiving, Wall Street Ditutup Bervariasi

Para pialang sedang melakukan aktivitas transaksi di Bursa Efek New York.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id - Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu New York, dengan volume perdagangan rendah menjelang libur Thanksgiving atau pengucapan syukur.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis, 26 November 2015, indeks sepertinya terbebani oleh sejumlah data ekonomi dan investor lebih memfokuskan untuk berlibur.

"Data ekonomi memang cukup solid, tetapi tidak kuat. Pasar saat ini memerlukan data dengan pertumbuhan yang lebih baik. Mereka juga sepertinya lebih memfokuskan untuk berlibur," kata Quincy Krosby, Analis Pasar Prudential Financial.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah

Pasar saham Amerika Serikat tutup pada Kamis waktu New York untuk memperingati hari keluarga, yakni libur hari pengucapan syukur.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 15.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

Sejumlah analis mencatat, laporan kunci yang akan dibahas Federal Reserve di pertemuan kebijakan yang akan dilakukan pada 4 Desember nanti.

Data pengeluaran per individu pada Oktober naik 0,1 persen, sedangkan pendapatan per individu pada periode yang sama naik 0,4 persen. Indeks pengeluaran konsumsi perorangan dalam 12 bulan hingga Oktober naik 0,2 persen, melanjutkan kenaikan pada September. Data klaim pengangguran juga turun sesuai yang diharapkan, yakni menjadi 260 ribu.

Analis menyebut data tersebut disukai Federal Reserve karena digunakan untuk mengukur inflasi. Karena itu, sebagian analis memperkirakan The Fed akan mulai menaikkan suku bunganya pada Desember dan fokus mayoritas investor saat ini adalah terkait pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan AS pada tahun depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 1,2 poin (0,01 persen) ke level 17.813,39, dengan saham Pfizer yang memimpin penguatan saham. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 0,27 poin (0,01 persen) ke level 2.088,87, dipimpin oleh saham sektor energi. Adapun indeks Nasdaq menguat 13,33 poin (0,26 persen) ke level 5.116,14.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 677 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 2,8 miliar unit saham. Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar menguat terhadap mata uang mitra dagang utama AS.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya