Pemerintah Ingin Suku Bunga Acuan Turun, Ini Respons BI

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Bank Indonesia (BI) memastikan saat ini suku bunga acuan atau BI Rate masih tetap dipertahankan pada level 7,5 persen. 

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Hal itu, menyusul pemerintah yang menginginkan adanya penurunan BI Rate supaya bisa mendorong sektor riil.

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan alasan tetap dipertahankannya BI Rate di level 7,5 persen, karena saat ini kondisi perekonomian Amerika Serikat sudah menunjukan perbaikan, sehingga kemungkinan dinaikkannya suku bunga The Fed akan terlaksana pada Desember 2015.

"Fed fund rate itu sudah tujuh tahun mendekati angka 0 persen, sekarang 0,25 persen dan itu kemungkinan akan dinaikkan," ujar Agus, di acara Kompas CEO Forum, di JCC Jakarta, Kamis, 26 November 2015.

Agus menjelaskan, persoalan ekonomi global bukan hanya berasal dari negara AS saja, tetapi perekonomian Tiongkok yang melemah ‎juga turut menjadi ancaman bagi ekonomi Indonesia.

Dengan begitu, kata Agus, hubungan ekonomi Indonesia dan Tiongkok dinilai cukup tinggi. Namun, jika negeri Tirai Bambu mengalami perlambatan maka Indonesia akan ikut mengalami pelemahan dalam pertumbuhan ekonomi.

"10 tahun terakhir hingga 2011, pertumbuhan ekonomi Tiongkok itu di atas 10,4 persen, tetapi dua tahun terakhir terus menurun, dan kami mendengar saat ini pertumbuhan ekonominya hanya 6,5 persen," katanya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Wakil Presiden, Jusuf Kalla, meminta BI untuk menurunkan BI Rate. Ini dikarenakan, Kalla menilai, saat ini Indonesia memiliki tiga kelemahan dalam bersaing dengan negara lain. Yakni sektor keuangan, sektor logistik, dan birokrasi.

Dari sisi keuangan, tingkat bunga acuan (BI Rate) masih jauh lebih tinggi dibandingkan negara di Asia yang sudah berada di level kurang dari lima persen

Untuk itu, Kalla meminta dengan tegas kepada Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter independen, untuk menurunkan BI rate agar lebih kompetitif. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya