Komisi I Kritik Pemerintah Beli Helikopter Buatan Asing

Helikopter Presiden Joko Widodo AgustaWestland AW101
Sumber :
  • VIVA.co.id/Wikipedia

VIVA.co.id - Komisi I DPR mengkritik langkah pemerintah yang memilih helikopter AgustaWestland (AW)-101 buatan Inggris dan Italia dibanding helikopter milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang sama canggihnya. Menurut mereka, pemerintah seharusnya mengutamakan produksi dalam negeri.

"Saya rasa akan menjadi kesan yang tidak baik bagi calon pengguna produk-produk alutsista (alat utama sistem persenjataan) kita," kata Wakil Ketua Komisi I, Tantowi Yahya, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 November 2015.

Menurut politisi Partai Golkar ini, industri dalam negeri sedang perlu-perlunya digelorakan lagi. Komisi I juga punya sikap untuk terus berpihak ke industri alutsista dalam negeri.

"Kami dari Komisi I hanya melihat dari perspektif keberpihakan kepada industri dalam negeri, industri pertahanan," ujar Tantowi.

Ini Alasan TNI AU Belum Gunakan Pabrikan Indonesia

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, helikopter AW-101 lebih canggih dari Super Puma yang digunakan saat ini. Meski tidak menjelaskan spesifik dan harganya, helikopter VVIP ini antipeluru. Namun, Pramono membantah, jika tunggangan anyar Presiden dan Wapres ini mewah.

"Yang jelas kalau untuk VVIP ya standar VVIP. Standar VVIP itu yang diutamakan keselamatan, jadi bukan kemewahan dan kemegahan," ujar Pramono.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu Silahturahmi dengan Wartawan

Menhan Beri Lampu Hijau Pembelian Helikopter AW-101

Menhan minta pembelian AW-101 tidak menjadi polemik

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2015