Menko Darmin: Rupiah Menunggu Keputusan The Fed

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Dolar Amerika Serikat (AS) hari ini kembali menunjukkan keperkasaannya terhadap rupiah. Meski sempat menguat, pergerakan rupiah sepanjang tahun 2015 justru bergerak fluktuatif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan rupiah belum bisa terprediksi secara jelas akan terus melemah sampai akhir tahun. Menurut dia, kepastian dari naik atau tidaknya suku bunga AS (Federal Reserve) akan menentukan pergerakan rupiah ke depan.

"Nanti dulu. Menunggu juga kenaikan tingkat bunga The Fed dua minggu lagi," ujar Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat, 27 November 2015.

Beberapa waktu yang lalu, The Fed merilis dokumen yang memperlihatkan kemungkinan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya jelang rapat Federal Open Market Committe (FOMC) pada Desember mendatang.
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Dinilai Sulit Dicapai

Sampai saat ini, berbagai indikator ekonomi AS telah menunjukan perbaikan yang cukup signifikan. Artinya, potensi bank sentral AS untuk menaikkan tingkat suku bunga semakin besar.
Penguatan Rupiah Dihantui Sentimen Negatif Ekonom Global

Sekadar informasi, nilai tukar rupiah Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs tengah dolar AS hari ini dipatok Rp13.747, menguat Rp14 dibandingkan kurs kemarin di level Rp13.733.
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016