Bursa Asia Dibuka Lemah Dipicu Alasan Ini

Sumber :
  • CNBC
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa saham Asia dibuka lebih rendah pada perdagangan Jumat 4 Desember 2015, mengikuti Wall Street yang ditutup merah dipicu komentar yang dikeluarkan The Fed dan pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB). 

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Gubernur Federal Reserve Janet Yellen, tadi malam mengatakan di depan angtoa Kongres bahwa data ekonomi sejak Oktober mulai membaik. Karena itu, bank perlu berhati-hati untuk menaikkan suku.

Saham di Bursa-bursa Asia Rabu ini Dibuka Melemah
Indeks saham Dow Jones Industrial Average ditutup 252 poin, atau 1,42 persen lebih rendah pada posisi 17.478. Sedangkan indeks S & P 500 turun 30 poin, atau 1,44 persen ke level 2.049. Nasdaq turun 86 poin, atau 1,7 persen pada posisi 5.038.

Di tempat lain, Presiden ECB Mario Draghi mengumumkan langkah-langkah kebijakan moneter yang jauh dari harapan pasar.

Bunga deposito dipotong bank dengan 10 basis poin menjadi minus 0,3 persen dan mengatakan program pembelian aset juga akan diperpanjang sampai setidaknya Maret 2017.

Saham Nikkei 225 turun 328 poin, atau 1,65 persen di 19.621. Yen diperdagangkan sedikit lebih tinggi terhadap euro.

Fokus investor adalah menunggu pengumuman dari rencana merger antara Toshiba, Fujitsu, dan Sony Vaio.  Saham Sony turun di awal perdagangan sebesar dua persen, Toshiba turun satu persen, sedangkan Fujitsu naik sebesar 3,6 persen.

Di pasar Korea Selatan, Kospi  turun 12 poin atau 0,62 persen. Saham Samsung Electronics turun 1,16 persen, produsen baja Posco turun 0,87 persen, sedangkan Kepco mengalami  kerugian dari 1,33 persen.

Pasar Australia dibuka di zona merah, karena investor bereaksi terhadap keputusan ECB. Utama indeks ASX 200 turun 86 poin, atau 1,64 persen pada posisi 5.142. Saham Rio Tinto dan BHP Billiton, dua penambang terbesar Australia, turun 1,7 dan 1,1 persen. (asp)
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016