Menkeu: LPEI Perlu Dukung Perluasan Ekspor Indonesia

Inovasi Layanan Pembayaran Ekspor Impor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Mengoptimalkan Aset Negara
- Pertumbuhan ekspor Indonesia kian terpuruk karena harga komoditas dunia anjlok. Indonesia membutuhkan inovasi untuk dapat menjaring pangsa pasar baru dan tak lagi hanya mengandalkan mitra dagang tradisional, seperti Tiongkok.

Strategi Menhub Jangkau Konektivitas Daerah Terpencil

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menegaskan, hal itu menjadi salah satu tantangan bagi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank (IEB) untuk mendukung industri dalam negeri melakukan ekspor.
Pulau Tax Haven, Untung Rugi Masih Dikaji


"LPEI itu didirikan dengan undang-undang, tujuannya murni dukung ekspor dari Indonesia. Kami ingin diversifikasi ekspor dan produknya," ujar Bambang dalam kunjungan kerja ke Gresik, Jawa Timur, Kamis 10 Desember 2015.


Ke depannya, Bambang menegaskan, LPEI harus memulai terobosan lain, selain memberi fasilitas pembiayaan ekspor terhadap industri dalam negeri. Terobosan itu, adalah dengan memberikan fasilitas yang sama, terhadap negara yang berencana untuk melakukan ekspor ke Indonesia.


"Ini tahap awal sudah bagus. Tantangan ke depan, adalah menggunakan skema pembiayaan. Contohnya, kita akan ekspor ke Bangladesh. Kita juga harus berikan mereka pembiayaan yang sama supaya produk kita laku," kata dia.


Dengan menerapkan terobosan ini, Bambang meyakini, industri dalam negeri akan lebih mudah memasuki pangsa pasar yang selama ini belum dijajaki. Dengan adanya dukungan penuh dari LPEI, ia berharap Indonesia akan memiliki mitra dagang baru yang nantinya bisa diandalkan.


"LPEI harus mulai lihat pasar di Asia Selatan, Asia Tenggara, Kamboja, Laos, Vietnam, Afrika, Eropa Timur, kalau perlu Amerika Tengah. Itu belum terjangkau dalam ukuran masif," tutur dia.


Sekadar informasi, LPEI baru saja memberikan fasilitas pembiayaan ekspor melalui National Interest Account (NIA) dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi kepada PT Industri Kereta Api dengan negara tujuan Bangladesh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya