- NASA
VIVA.co.id - Beijing umumkan siaga merah sebagai tanda bahaya akibat polusi yang menerjangnya. Polusi yang menyelimuti Ibu Kota Tiongkok itu dapat terlihat dengan jelas hingga dari luar angkasa.
Merebaknya polusi itu dapat dilihat dan dipotret oleh satelit Suomi NPP, kepunyaan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Foto yang diambil tanggal 30 November ini menggunakan pencitraan Visible Infrared Radiometer.
Terlihat pada foto tersebut kalau Beijing hampir tertutup oleh adanya kabut yang dihasilkan polusi. Tak hanya di Beijing, seluruh Tiongkok bagian timur pun terindikasi adanya polutan udara. Pada saat itu, diukur puncak polusinya mencapai 666 mikrogram per meter kubik.
Sementara, dikutip dari Forbes, Jumat, 11 Desember 2015, dalam 24 jam terakhir, berdasarkan perhitungan real-time Air Quality Index (AQI) di Beijing mencapai 400 mikrogram per meter kubik. Tingkat pencemaran udara itu berisiko serius bagi kesehatan manusia, terutama pernapasan.
Bahkan, tanpa mengeluarkan sinyal bahaya dilihat dari AQI, sebenarnya Beijing juga dikenal dengan polusinya yang sangat pekat. Disebutkan, Beijing pernah merasakan dua kali lipat tingkat pencemaran udaranya dari yang diukur oleh AQI. Hal ini disebabkan karena Beijing dikenal punya sejarah panjang soal polusi, akibat dari maraknya pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang semakin meluas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), udara yang sudah melebihi 25 mikrogram per meter kubiknya itu dinilai tidak aman bagi makhluk hidup.
Para ilmuwan Tiongkok menyebutkan, polusi yang terjadi di negaranya, terutama di Beijing, berdampak dari aerosol yang merupakan partikel sulfat yang mengudara saat batubara dibakar.
Diketahui, produksi energi di Tiongkok, lebi dari dua pertiganya merupakan hasil pembakaran batubara. Tiongkok sangat bergantung pada batubara untuk meneruskan perkembangan perekonomiannya.
Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan
"Kepulauan Spratly adalah hak sah kami untuk mempertahankannya".
