Dolar Tembus Rp14.000, Gubernur BI: Jangan Khawatir

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melanjutkan tren pelemahan pada hari ini, Senin 14 Desember 2015. Bahkan, mata uang Garuda kembali menembus ke level Rp14.000 per dolar AS.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, menjelaskan, terdepresiasinya rupiah memang disebabkan dari isu kenaikan tingkat suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve) pada pertemuan Federal Market Open Committee (FOMC) pada pertengahan bulan ini.
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008


"Rupiah tidak mengkhawatirkan. Dampak ini dari kondisi luar negeri, khususnya karena AS akan naikkan Fed Rate," kata Agus saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 14 Desember 2015.


Agus memprediksi, periode tingkat suku bunga The Fed selama tujuh tahun terakhir yang berada di kisaran nol sampai 0,25 persen akan berakhir pada bulan ini. Ia meyakini, akan ada kenaikan suku bunga secara berkala setelahnya.


"AS akan berkala menaikkan suku bunga per kuartal. Dari 0,25 persen menjadi satu sampai 1,25 persen pada akhir 2016. Nanti akan naik lagi 2,25 persen pada 2017," kata dia.


Namun, sentimen negatif yang diberikan Federal Reserve diprediksi hanya bersifat sementara. Bank Indonesia selaku bank sentral menegaskan akan tetap menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah. "Ini sifatnya hanya
temporary
. BI tetap akan akan menjaga," tuturnya.


Hal senada diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Menurut dia, rencana Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneternya memang akan memberikan reaksi bagi para pelaku pasar.


Mantan direktur jenderal Pajak Kementerian Keuangan ini percaya bahwa hal tersebut akan sepenuhnya sirna, setelah bank sentral AS menaikkan tingkat suku bunga acuannya.


"Tingkat bunga mau naik di Amerika. Tentu banyak yang ambil kuda-kuda dan pasang strategi. Biasanya, ini semacam tindakan yang belum diketahui pasti. Tidak lama juga akan ada penyesuaian," tuturnya.


Sekadar informasi, berdasarkan
Foreign Exchange Reference Rate
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, kurs tengah rupiah hari ini di posisi Rp14.076 per dolar AS, atau melemah Rp139 dibandingkan dengan kurs akhir pekan lalu di level Rp13.937 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya