Ekonomi Tiongkok Makin Melambat, Ancaman bagi RI?

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,8 persen pada tahun ini, membuat pemerintah lebih realistis dalam menetapkan target pertumbuhan pada 2016, dengan melihat kondisi perekonomian global yang belum menentu.

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Indikator global yang diyakini masih akan memberikan sentimen negatif, adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh negara-negara maju. Salah satunya, yakni perekonomian negeri Tirai Bambu, Tiongkok.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Senin 14 Desember 2015, mengatakan perlambatan ekonomi Tiongkok yang diprediksi semakin anjlok dalam lima tahun ke depan, akan memberikan dampak tersendiri bagi perekonomian dalam negeri.

"Lima tahun ke depan, ekonomi Tiongkok akan berada di kisaran 6,5 persen. Kalau menurun, akan berdampak ke Indonesia 0,4 sampai 0,6 persen," ujar Agus, saat ditemui di kantornya, Jakarta.

Agus menjelaskan, keterikatan perekonomian Tiongkok terhadap negara-negara maju seperti Amerika Serikat, memiliki hubungan yang berkesinambungan. Hal ini terbukti dari proyeksi ekonomi dunia yang diprediksi akan kembali terkoreksi.

"Yang perlu dikhawatirkan ekonomi Tiongkok itu pada 2016, hanya tumbuh 6,3 persen. Sekarang, pertumbuhan Tiongkok jadi perhatian kita semua, karena khawatir ada tekanan," kata dia.

Apalagi, Agus menjelaskan, masuknya yuan (renmimbi) sebagai salah satu mata uang internasional akan memberikan dampak lain. Karena itu, Tiongkok merupakan salah satu negara yang patut diwaspadai pada 2016.

"Yuan sudah direncanakan masuk SDR (special drawing rights). Kita harus siap yuan terdepresiasi. Karena yuan bisa lebih kuat dibandingkan yen, atau won. Maka, akan ada perubahan yang cukup berdampak," tutur dia.

Sekadar informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Megara 2016 berada di kisaran 5,3 persen terhadap pertumbuhan domestik bruto. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya