Paket Kebijakan Jokowi Terganjal Ego Sektoral

Hariyadi B. Sukamdani, Ketum Asosiasi Pengusaha Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid I-VII. Pengusaha optimistis paket ini bisa memperbaiki perekonomian, terutama di sektor riil.

Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi
"Paket kebijakan ekonomi kali ini dirasakan menyentuh pemulihan sektor riil domestik, khususnya industri padat karya," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, dalam konferensi pers di kantor pusat Apindo, Jakarta, Senin 14 Desember 2015.

Disindir Jokowi Soal Anggaran, Ini Kata Gubernur Aher
Hariyadi mengatakan, dalam paket-paket tersebut, ada deregulasi ratusan kebijakan pemerintah di berbagai sektor industri dan lintas sektor. Sebut saja, ada kebijakan sektor pertanahan, perizinan usaha, dan insentif perpajakan.

Namun, ada satu hal yang menjadi tantangan implementasi kebijakan itu, yaitu ego sektoral. Hariyadi mengatakan, paket-paket tersebut belum diimplementasikan karena masalah ini. Mereka pun mengharapkan paket-paket itu segera diwujudkan.

"Tujuh paket yang kemarin belum diimplementasikan, karena terhambat kewenangan mereka sendiri. Harapannya ke depan, akan menjadi lebih baik dan transparan lagi," kata dia.

Seperti yang diketahui, pihak Istana memonitor paket-paket kebijakan yang telah dirilis pemerintahan Joko Widodo.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Teten Masduki, mengatakan dari paket kebijakan ekonomi I-VI, deregulasi yang terealisasi baru 83 persen, atau sekitar 165 aturan yang sudah diundangkan. Sisanya, 17 persen atau 10 deregulasi belum diselesaikan.

"Sisanya, kami optimis 31 Desember selesai, atau bisa lebih 90 persen," ujar Teten. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya