Uber Ingin Beroperasi di Bandara Udara

Juru bicara Uber Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id - Saat ini status plaform aplikasi pemesanan transportasi online, Uber di Indonesia dan DKI Jakarta khususnya masih belum legal. Namun, status tersebut tak membuat Uber menyerah. Platform asal San Francisco, AS, itu terus berusaha untuk memenuhi syarat-syarat yang diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
 
Sembari menunggu izin yang dikeluarkan oleh Ahok, Juru Bicara Uber untuk Asia Selatan, Asia Tenggara dan India, Karun Arya menyatakan mereka bercita-cita terus mengurus izin masuk ke wilayah bandara.

Tren IT Tak Lagi Tersentralisasi

“Saat ini kami tengah bekerja sama dengan Gubernur Ahok, Dishub dan BKPM (Badan Koordinasi dan Penanaman Modal) khususnya, untuk memastikan legalitas uber. Tentu selanjutnya bekerja sama dengan Gubernur Ahok, untuk bisa memberikan kejelasan bagaimana kami bisa bergabung untuk menjadi salah satu transportasi untuk bisa masuk ke bandara,” tutur Karun.
 
Keinginan masuk ke bandara itu, kata Karun, bukanlah untuk menyaingi moda tansportasi yang sudah sejak lama ada di bandara. Masuknya Uber ke bandara, ujarnya, lebih untuk memberikan pilihan kepada pengguna. Ia menegaskan Uber tak bersaing dengan moda transportasi taksi, sebab saat ini pengguna platform Uber masih tergolong sedikit.
 
“Pada dasarnya Uber ini tidak berkompetisi dengan taksi. Kenapa?, karena kami bersifat melengkapi, memberikan pilihan yang lain kepada para pengguna di Jakarta. Kalau kita hitung penduduk jJakarta, yang menggunakan Uber masih sangat kecil, jadi kalau dikatakan kami berkompetisi dengan taksi, itu tidak benar,” ucap Karun.
 
Pembayaran debit
 
Kini, Karun mengatakan Uber tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa bank untuk menyediakan pembayaran lewat kartu debit. Selama ini, Uber menawarkan pembayaran menggunakan kartu kredit. 

“Saat ini kita tengah bekerja sama dengan beberapa bank, tengah berusaha menerapkan, karena sistem pembayarannya online, jadi debit card itu ada beberapa tahap yang dilalui, itu yang tengah kita jajaki,” ujar Karun.

Mengapa Taksi Biasa Tak Bisa Lebih Murah daripada Uber

“Untuk cash sudah mulai di Bandung dan Bali," kata Karun. (ren)

Ilustrasi taksi Uber

Masih Merugi, Uber 'Dicaplok' Didi Chuxing

Divisi Uber di China dimerger ke Didi Chuxing.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016