Rupiah Juga Melemah Terhadap Dolar Australia

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan pergerakan nilai tukar rupiah pada November 2015 terdepresiasi dari mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan dolar Australia.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Kepala BPS, Suryamin, menjelaskan nilai tukar rupiah telah terdepresiasi terhadap dolar AS sebesar 0,63 persen, dengan level terendah rata-rata kurs nasional tengah eceran rupiah terjadi pada minggu ketiga November 2015, yakni Rp13.686 per dolar AS.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
"Nilai tukar eceran rupiah terhadap dolar AS cenderung terapresiasi di minggu pertama dan kedua. Sebaliknya, depresiasi di minggu keempat dibandingkan minggu terakhir bulan Oktober 2015," ujar Suryamin, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa, 15 Desember 2015.

Sementara terhadap dolar Australia, dia memaparkan, rupiah telah terdepresiasi sebesar 1,83 persen, dengan level terendah rata-rata kurs nasional tengah eceran rupiah terjadi pada minggu keempat November 2015, mencapai Rp9.895 per dolar Australia.

"Menurut provinsi, level terendah kurs terjadi di Aceh mencapai Rp10.136 per dolar Australia. Untuk dolar AS, level terendah di Nusa Tenggara Barat sebesar Rp13.790," kata dia.

Meski begitu, pergerakan rupiah tetap terapresiasi terhadap mata uang yen sebesar 0,62 persen, dan euro sebesar 2,59 persen pada bulan November 2015. 

Suryamin mengatakan, level tertinggi untuk yen berada di Aceh. Sedangkan euro terjadi di Bengkulu.

"Level tertinggi rata-rata kurs tengah terhadap yen terjadi pada minggu kedua November sebesar Rp110 per yen. Sementara untuk euro, terjadi di minggu keempat sebesar Rp14.584 per euro," tutur dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya