Dari Proyek Ini, Pertamina Dapat Tambahan Pendapatan

Kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arie Dwi Budiawati

VIVA.co.id - PT Pertamina (Persero) berpotensi mendapatkan tambahan pendapatan (revenue) puluhan juta dolar AS per hari. Tambahan ini didapat lewat inovasi dan penuntasan beberapa proyek kilang strategis.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

"Dari seluruh proyek dan inisiatif yang dilakukan Pertamina dibisnis pengolahan, baik yang sudah beroperasi maupun dalam proses pelaksanaan tersebut dihasilkan, revenue yang juga berarti penghematan devisa negara sebesar US$22,37 juta per hari," kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Selasa, 15 Desember 2015.

Dwi mengatakan, Pertamina telah melakukan berbagai inisiatif perbaikan di sektor pengolahan sepanjang tahun 2015. Misalnya, Pertamina telah mengkonversi kerosene atau minyak tanah menjadi avtur. "Pertamina berhasil mengurangi impor avtur sebanyak 400 ribu barel per hari (bph)," katanya menerangkan.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Dari pengoperasian RFCC Cilacap, perusahaan pelat merah ini mendapat tambahan produksi premium 730 ribu bph, HOMC 200 ribu bph, elpiji 31.800 ton per bulan. Dalam waktu yang hampir bersamaan mengambil alih pengoperasian kilang TPPI, dimana kapasitas feed mencapai 100 persen dan platformer 125 persen.

"Dari pengoperasian RFCC dan TPPI Pertamina tidak lagi impor HOMC, tidak ada ekspor naphta karena dapat diproses di kilang dalam negeri, impor premium turun 37 persen, solar turun 44 persen, dan elpiji turun 12 persen," kata dia.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Dwi menambahkan, Pertamina akan melanjutkan investasi proyek-proyek strategis kilang, seperti Roadmap Development Master Plan (RDMP) di empat kilang dengan investasi rata-rata sebesar US$5,5 miliar, di mana untuk RDMP Cilacap Pertamina telah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Saudi Aramco, sedangkan RDMP Balikpapan akan dilaksanakan pada akhir tahun.

Adapun, Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) senilai US$392 juta, Single Point Mooring senilai US$216 juta, dan Calciner Plant di RU II Dumai senilai US$100 juta. Selain itu, Pertamina juga tengah mempersiapkan pembangunan New Grass Root Refinery di Tuban yang diharapkan dapat mengikat kerja sama dengan mitra strategis pada kuartal I 2016.

Pengembangan kilang baru, diharapkan dapat lebih cepat dengan kerja keras dan dukungan penuh pemerintah melalui Perpres pembangunan kilang yang diharapkan terbit dalam waktu dekat.

(mus)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya