Atasi Kemacetan, Pemkot Bogor Butuh US$107 Juta

Ilustrasi/Angkutan Kota Bogor Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
-  Sebagai salah satu kota penyangga Jakarta, Kota Bogor, Jawa Barat akan terus melakukan pembenahan tata kota, salah satunya penataan kembali kondisi di sektor transportasi yang selama dikenal kemacetannya.

Aprindo: Pusat Belanja dan Mal Buka Seperti Biasa
Untuk merealisasikan hal tersebut, Pemkot Bogor akan bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mencari investor. Mereka akan diminta kesediaannya untuk mendanai pembenahan sektor tata kota, terutama di sektor transportasi.

Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November
"Walikota Bogor, Bima Arya akan menawarkan tujuh peluang investasi bidang transportasi di Kota Bogor, satu di antaranya pengembangan Kasawasan Berbasis TOD (Transit Oriented Development) di Sukaresmi seluas 22 hektare," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, dalam acara Bogor Economic Summit IV di gedung BKPM, Jakarta, Rabu 16 Desember 2015.

Menurut Ade, peluang investasi untuk pengembangan TOD ini diperkirakan sebesar US$107,57 juta. Nantinya, hal ini juga ditujukan untuk mengurangi pergerakan lalu lintas ke pusat kota atau mengurai kemacetan di kota Bogor.

"Kawasan TOD Sukaresmi ini konsepnya super block yang memiliki fasilitas berupa stasiun kereta api, apartemen, terminal Sukaresmi, perkantoran, mall dan fasilitas pendukung lainnya," katanya.

Selain itu, Ade menjelaskan, peluang investasi transportasi lainnya adalah penataan kawasan parkir di sejumlah ruas jalan seperti Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Suryakencana dan Jalan Siliwangi.

"Nilai investasinya terdiri dari pengadaan peralatan parkir meter dan infrastruktur lahan parkir seperti rambu pembatas dan marka jalan, serta dudukan parkir," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya