Perlu Formula Manjur Tarik Investor Domestik ke Pasar Modal

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pilar utama pasar modal nasional adalah basis investor domestik yang kuat. Dengan demikian, produk investasi di pasar modal haris menarik minat para investor domestik, khususnya investor ritel.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Kepala Pengawas Pasar Modal II OJK, Fahri Hilmi, menjelaskan untuk membentuk basis investor yang kuat tidak hanya dilihat dari jumlah yang banyak, tetapi juga kepahaman masyarakat terhadap manfaat investasi. Maka, edukasi dan sosialisasi pihak terkait perlu dilakukan secara masif.

IHSG Berusaha Bertahan di Atas 5.400, Pilih Empat Saham Ini
Fahri mengaku, jika dibandingkan dengan negara maju, rasio antara jumlah investor dan populasi penduduk masih jauh tertinggal. Di berbagai negara maju, rasio antara jumlah investor dan penduduk lebih dari 30 persen.

"Negara-negara lain banyak yang lebih dari itu. Negara berkembang seperti India juga cukup masif, 10 persen. Di Asia Tenggara, Indonesia memang tertinggal. Jumlah investor ritel hanya 300.000-400.000, atau 0,1-0,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia," kata dia, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2015.

Kemudian, dari sisi distribusi, dia menuturkan, jumlah investor ritel domestik juga tidak merata, yakni 70-80 persen investor domestik tersebar di Pulau Jawa. Maka, ungkapnya, tingkat sofistikasi pasar modal yang tidak sampai pada tingkat yang diinginkan harus menjadi perhatian besar.

"Pasar modal dengan peraturan, infrastruktur sebagus apapun kalau tidak diminati investor lokal, maka akan agak susah untuk mengembangkan," tuturnya.

Menurutnya, selama ini tidak ada formula yang manjur untuk mengembangkan pasar modal agar menarik bagi investor domestik. Karena itu, harus segera disusun dan diluncurkan solusi yang ampuh agar pasar modal Tanah Air berkembang.

"Tidak ada magic formula. Program yang kami coba rumuskan buat gongnya dan selesaikan semua masalah itu tidak ada. Perlu dilakukan secara masif, terus menerus dan tidak henti di berbagai media," kata dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya