Suku Bunga AS Dinaikkan Pekan Ini?

Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria
VIVA.co.id
Tunggu Data Tenaga Kerja, Wall Street Bergerak Datar
- Federal Reserve kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006 pada Kamis waktu New York. Hal itu diungkapkan oleh survei sejumlah bank yang dilakukan
CNBC
Dolar Menguat Bikin Harga Emas Merosot
.

Harga Minyak AS Naik, Wall Street Bergerak Positif
Dilansir CNBC, Rabu, 16 Desember 2015, dalam pemungutan suara dari 19 bank yang disurvei CNBC, dihasilkan keputusan bulat bahwa diperkirakan dan kemungkinan besar kenaikan suku bunga memang dilakukan pekan ini.

"Saat ini, waktu kenaikan suku bunga tampaknya sudah benar, pengaturan kebijakan darurat tidak lagi diperlukan, karena sebagian besar perekonomian telah pulih. Penundaan kenaikan suku bunga justru akan membutuhkan pengetatan kebijakan lanjutan dan berdampak negatif di kemudian hari," tulis analis ANZ.

Kondisi pasar tenaga kerja Amerika Serikat berangsur membaik. Pertumbuhan lapangan pekerjaan non-farm yang kuat diyakini Gubernur The Fed, Janet Yellen, akan mengurangi tingkat pengangguran lebih cepat.

Turunnya harga minyak global diprediksi tidak akan menjadi tekanan dan alasan The Fed untuk memunda rencananya.

"Pekan lalu kondisi keuangan diperketat, mengingat ketidakpastian jangka pendek menjelang keputusan kenaikan suku bunga The Fed. Tetapi, mengingat besarnya keyakinan Yellen, kami melihat tidak mungkin aksi jual saham yang terjadi pada pekan lalu akan menunda niatan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunganya," tutur analis ANZ.

Pasar fokus pada pertemuan kebijakan The Fed yang dilakukan hari ini. Analis ANZ menuliskan, Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap.

Pembuat kebijakan The Fed sepertinya tidak akan bersimpati ke investor yang menyatakan akan ada dampak negatif setelah kenaikan suku bunga tahap I dilakukan.

"Federal Reserve kemungkinan akan menekankan kenaikan suku bunga secara bertahap. Pasar mungkin akan beraksi dengan melakukan aksi jual, tetapi hal itu tidak akan memicu pengetatan kebijakan keuangan," papar analis ANZ.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya