Belum Punya Asuransi? Ini Bisa Jadi Pertimbangan

Ilustrasi asuransi
Sumber :
  • duitpintar.com
VIVA.co.id
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
- Memilih produk asuransi yang tepat, bisa menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Apalagi, di tengah kebutuhan hidup yang seabreg.

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Fungsi utama asuransi adalah menanggung risiko kerugian finansial yang enggak sanggup ditanggung sendiri. Dari fungsi tersebut, kita perlu mengukur skala prioritas dulu, biar tidak salah menjatuhkan pilihan.

Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
Prioritas yang dimaksud di sini adalah, seberapa jauh asuransi menanggung risiko yang kemungkinan bakal memberi dampak terbesar pada finansial kita. Jika risiko itu sangat kecil dampaknya bagi keuangan kita, lantas buat apa diasuransikan?

Beda ceritanya, jika risiko itu bakal berdampak besar pada finansial kita. Maka tidak ada salahnya kita membeli perlindungan asuransi, agar risiko yang suatu saat bisa menimpa ditanggung oleh perusahaan asuransi.


Jenis asuransi 

Sebelum menentukan prioritas, ada baiknya kita mengetahui dulu jenis asuransi yang bisa dipertimbangkan.

1. Asuransi jiwa

Jenis asuransi ini akan melindungi keluarga dari persoalan finansial apabila sang pencari nafkah meninggal dunia. Sang ayah biasanya berperan sebagai pencari nafkah, jadi tidak ada salahnya untuk mengasuransikan. 


Bisa dibayangkan dampaknya bagi keluarga, jika sang pencari nafkah meninggal dunia. Maka, asuransi jiwa bisa jadi pilihan tepat untuk menanggung dampak kerugian.

2. Asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan juga penting untuk melindungi keluarga. Hanya saja beberapa proteksi biasanya tidak termasuk dalam paket asuransi dan mesti dipilih, seperti rawat gigi, imunisasi, dan mata. 

Asuransi kesehatan bukan lagi prioritas jika sudah ada fasilitas dari kantor untuk karyawan. Karena, biasanya perusahaan sudah memberikan benefit berupa asuransi kesehatan bagi karyawannya.

Jika asuransi kesehatan dari kantor tidak menanggung beberapa risiko, kamu bisa memilih untuk menambah proteksi lagi, atau tidak. Tentu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.

3. Asuransi penyakit kritis

Jenis asuransi ini bukan untuk menggantikan, tetapi melengkapi asuransi kesehatan yang sudah ada. Karena, biasanya proteksi ini memang tidak termasuk dalam paket asuransi kesehatan, jadi kamu harus membelinya secara terpisah. 

Asuransi penyakit kritis memberikan manfaat dan proteksi akan kebutuhan dana yang relatif besar jika suatu saat risiko tersebut terjadi. Karena masih muda, bisa saja kamu berpikir bahwa asuransi ini tidak begitu penting. Tetapi, kita tidak pernah tahu kan apa yang akan terjadi ke depannya?



Bagaimana pembayaran preminya?

Asuransi tentu saja bukan barang gratisan. Setiap bulan kamu harus mengalokasikan anggaran untuk membayar premi asuransi.

Besaran premi tentu tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan asuransi. Alokasi premi ini bisa kamu sesuaikan dengan penghasilanmu setiap bulannya. Ada baiknya kamu menyisihkan 10 persen dari penghasilanmu untuk asuransi.

Contohnya, Aldo yang bekerja di sebuah media online memiliki penghasilan sebesar Rp7 juta. Dia menanggung istri dan seorang anak. Perusahaan tempatnya bekerja sudah memberikan benefit berupa asuransi kesehatan yang menanggung rawat jalan, rawat inap, persalinan, rawat gigi, dan mata. 

Dia merasa perlu untuk memperluas perlindungan, karena khawatir dengan kondisi keluarganya jika terjadi sesuatu atas dirinya. Aldo lantas mengalokasikan 10 persen dari gajinya atau Rp700 ribu untuk asuransi jiwa dan penyakit kritis.

Asuransi jiwa

Besaran premi asuransi tergantung dari jenis kelamin, usia, riwayat kesehatan, dan gaya hidup. Misalnya peminum atau perokok. Bila Aldo adalah peminum, preminya bakal lebih tinggi.

Misalnya saja Aldo mengalokasikan Rp400 ribu untuk asuransi jiwa. Dia bisa mendapat paket proteksi dengan Uang Pertanggungan tunai jika yang bersangkutan meninggal dunia.

Asuransi penyakit kritis

Aldo kemudian mengalokasikan Rp300 ribu untuk asuransi penyakit kritis, karena sadar akan gaya hidupnya. Walaupun usia masih muda, ia tidak menampik kenyataan bahwa penyakit kritis bisa setiap saat menghampiri. 

Penyakit kritis yang dimaksud adalah penyakit yang tergolong berat, seperti jantung, tumor, kanker, dan ginjal. Beberapa perusahaan asuransi akan memberikan santunan tunai yang besarnya sesuai dengan pilihan awal. 

Dari paparan di atas, mengenali dampak suatu risiko terhadap keuangan keluarga adalah faktor penting sebelum memutuskan untuk membeli produk asuransi. Selanjutnya, perhatikan juga besarnya penghasilan. Jika semua kebutuhan sudah terpenuhi, pastikan untuk menyisihkan 10 persen dari penghasilan untuk asuransi.


(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya