Provinsi di Pulau Jawa Ini Jadi Sasaran Empuk Investor

Taman Cihideung, Bandung, Jawa Barat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Jawa Barat memastikan, hingga saat ini wilayah itu dinilai masih menjadi sasaran empuk bagi investor untuk menggelontorkan modalnya.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Bahkan, Kepala BPMPT Jawa Barat, Dadang Muhammad Maksum, mengatakan Jawa Barat merupakan wilayah yang bersahabat untuk bagi para investor.

Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
"Mengapa Jawa Barat bersahabat dengan para investor? Provinsi Jabar potensi penduduknya tinggi, 18 persen penduduk Indonesia ada di Jabar, alias 48 juta jiwa," ujar Dadang, dalam acara Bogor Economic Summit (BES), di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2015.

Dia menjelaskan, berdasarkan catatan yang diperoleh pihaknya, kontribusi pertumbuhan domestik bruto (PDB) Jawa Barat 14,3 persen dari nasional, penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 34,46 persen terhadap nasional. Jawa Barat juga menjadi produsen beras utama.

Selain itu, menurut Dadang, Jawa Barat merupakan provinsi dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, baik PMA maupun PMDN.

"Nilai investasi Jabar merupakan yang terbesar di Indonesia. Realisasi PMDN dan PMA periode 2014 mencapai Rp61 triliun atau 23,5 persen dari total pencapaian investasi nasional. Dan sampai dengan Juni 2015, realisasi investasi PMA dan PMDN Jabar yang tertinggi di Indonesia dengan nilai Rp71,4 triliun," katanya.

Tak hanya itu, kata Dadang, wilayah Jawa Barat merupakan jalur lintas utama arus barang, penyedia listrik terbesar untuk Jawa dan Bali, penyedia bahan‎ pangan dan berbagai macam potensi lainnya.

Dengan begitu, lanjut dia, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, pemerintah daerah di masing-masing wilayah Jawa Barat telah melakukan percepatan pembangunan proyek  di sektor infrastruktur.

"Banyak pembangunan infrastruktur, seperti bandara Kertajati, jalan tol, transportasi massal kereta cepat Bandung-Jakarta, pembangunan kota baru Walini dan lainnya," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya