Sumber :
- Arie Dwi Budiawati / VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Pemerintah menugaskan PT Pertamina (Persero) untuk mengambil alih Blok Mahakam. Maka, melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, Pemerintah pun memberikan pesan khusus kepada perusahaan pelat merah itu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
"Kepada Pertamina, saya memberi pesan yang sangat khusus. This is first time you go to transfer. Ini pertama kali mendapatkan transfer yang pertama," kata Sudirman dalam acara penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Pertamina, Total E&P Indonesie, dan Inpex Corporation di kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu 16 Desember 2015.
Sudirman mengatakan pengalihan Blok Mahakam dari operator sebelumnya, Total dan Inpex, kepada Pertamina merupakan tanggung jawab yang besar. Selain itu, pengoperasian Blok Mahakam itu juga lebih kompleks. "It's a test, ujian berat untukmu," kata dia.
Sudirman mengatakan kunci untuk menjaga produksi Blok Mahakam supaya tidak merosot saat masa-masa transisi adalah melakukan manajemen operasi dengan baik. "Kuncinya adalah bagaimana dijalankan dengan baik," kata dia.
Sekadar informasi, Pertamina meneken HoA dengan dua operator lama Blok Mahakam. HoA ini merupakan langkah awal bagi Pertamina dalam persiapan untuk mengambil alih kelola dengan memuat prinsip-prinsip yang akan dituangkan lebih lanjut dalam bentuk perjanjian definitif.
Beberapa pokok yang terdapat dalam HoA mencakup tranfer agreement yang dimaksudkan untuk mempertahankan kelanjutan operasi selama masa transisi pasca 2017 untuk memastikan terjadinya peralihan operator, baik dari Total kepada Pertamina. Peralihan ini mempertimbangkan hak-hak dan kewajiban semua pihak, baik kontraktor lama maupun baru, dalam transfer agreement.
HoA ini juga mengatur commercial agreement yang berisi kesepakatan komersial antara Pertamina dengan Total dan inpex dalam menyelesaikan kompisisi kemitraan kepada kontrak kerja sama (KKS) yang baru dibentuk, serta hal-hal yang terkait dengna bentuk dan prosedur kerja sama (joint operation agreement/JoA) antar pihak dalam KKS yang baru.
Pihak-pihak yang menandatangani HoA adalah Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina, Denie S. Tampubolon, Vice President Finance, Human Resource, and Communication Total E & P Indonesia, Arividya Noviyanto, dan Senior Manager Gas and Crude Oil Marketing Department Inpex Corporation, Hiroshi Kato.
Penandatangan ini pun disaksikan oleh Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, Senior Vice President Asia Pacific Total, Olivier de Langavant, Managing Executive Officer Inpex Corporation, Kenji Kawano.
Acara penandatanganan HoA juga dihadiri Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I. G. N. Wiratmaja Puja, Kepala Satuan Kerja Khusus Unit Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, dan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sudirman mengatakan kunci untuk menjaga produksi Blok Mahakam supaya tidak merosot saat masa-masa transisi adalah melakukan manajemen operasi dengan baik. "Kuncinya adalah bagaimana dijalankan dengan baik," kata dia.
