Saat Ini, Kondisi Perekonomian RI Sama dengan Zaman VOC

Aktivitas pekerja di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Kondisi perekonomian Indonesia saat ini, dinilai tidak beda jauh dengan‎ zaman penjajahan Belanda di bawah Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), puluhan tahun silam.

Hal tersebut, di ungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Anwar Nasution. Ia menilai, Indonesia yang sangat bergantung pada komoditas, sangat rentan mengalami gejolak dari perekonomian global.

"Ekonomi kita tidak beda dengan zaman VOC. Tergantung pada perkebunan, perikanan rakyat. Kalau cuma menghasilkan sawit, bikin CPO (minyak sawit mentah) diolah di sana enggak bisa kaya," kata dia di hotel Borobudur Jakarta, Kamis 17 Desember 2015.

Anwar merincikan, Indonesia saat ini tengah menghadapi tiga gejolak perekonomian global. Pertama, penurunan jumlah permintaan dan tingkat harga komoditi primer sejak 2010, baik hasil perkebunan maupun pertambangan.

"Ini merupakan akibat dari kemerosotan ekonomi China dan India, yang merupakan pangsa pasar utama ekspor bahan mentah kita," ujarnya.

Kedua, ketidakpastian berakhirnya kebijakan moneter di negara maju, terutama di Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Jepang. Kebijakan negara-negara tersebut, membuat bunga pinjaman luar negeri semakin mahal, karena kombinasi antara kenaikan tingkat suku bunga dan penguatan kurs dolar Amerika Serikat.

"Selain itu, ketiga, adanya bencana alam el nino, yang menyebabkan kebakaran hutan di seluruh wilayah Indonesia. Akibatnya, bahan makanan banyak yang impor karena gagal panen," tuturnya.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Menurutnya, gejolak eksternal tersebut sangat memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia, karena porsi pendapatan nasional baik dari penerimaan ekspor maupun penerimaan negara lainnya masih bertumpu pada sektor primer, seperti pertanian rakyat, perkebunan, pertambangan, dan perikanan. (asp)
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016