Indonesia Kekurangan Tenaga Aktuaris

Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
- Ketersediaan akan tenaga aktuaris di Indonesia belum sebanding dengan kebutuhannya di berbagai perusahaan nasional di Indonesia. Hingga saat ini, jumlah tenaga aktuaris yang tercatat baru mencapai 400 tenaga, sedangkan kebutuhannya minimal 1.000 aktuaris lagi.

Ketika Dompet Tebal Berisi Kertas Kumal
Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Seperti analisis kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan, dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.

Ini Gambaran Indahnya Hidup Tanpa Utang
Deputi Direktur Jasindo, Narstiti Eviat Lutfi, Kamis 17 Desember 2015, menuturkan industri asuransi nasional menghadapi era keterbukaan pasar tenaga kerja. Tidak menutup kemungkinan, aktuaris dari luar sudah mulai masuk ke Indonesia. 

"Apakah kami akan memberikan kesempatan kepada mereka, atau kita sendiri memenuhi kebutuhan industri? Kita harus mempersiapkan SDM asuransi,” katanya di sela-sela penandatanganan MoU kerja sama pendidikan profesi aktuaria antara Asuransi Jasindo dengan Universitas Gadjah Mada.

Menurutnya, kerja sama antara UGM dan Jasindo diharapkan mampu mencetak lulusan aktuaris handal yang akan dibutuhkan banyak perusahaan. 

"Jasindo berharap, kerja sama ini menjadi sinergi yang kuat untuk mencetak aktuaris. Cukup terbuka peluang tenaga aktuasi untuk berkiprah di dunia industri asuransi," paparnya.
 
Presiden Aktuaris Indonesia (PAI) Rianto Ahmadi Djojosugito mengatakan, jumlah anggota PAI saat ini sekitar 400 orang. Itu pun sudah banyak yang sudah tidak aktif. 

"Kita kekurangan aktuaris di dunia industri," katanya.

Dia mengatakan, tenaga aktuaris paling dibutuhkan di bidang usaha asuransi. Saat ini, ada 119 perusahaan asuransi di Indonesia, terdiri asuransi jiwa dan asuransi umum yang membutuhkan tenaga tersebut. . 

"Di asuransi sebenarnya sudah punya akturis, namun masih tetap kekurangan," katanya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya