Tahun Depan, Kredit Perbankan Diprediksi Naik

Seorang nasabah melakukan transaksi di bank peserta penjaminan LPS.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar
- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat 12-14 persen pada 2016. Sampai Oktober 2015, pertumbuhan kredit perbankan telah mencapai 10,4 persen, hampir memenuhi target pertumbuhan yang dipatok bank sentral, yang berada di rentang 10-12 persen.

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan optimisme itu muncul setelah bank sentral melakukan pelonggaran kebijakan moneternya dari sisi likuiditas, dan menurunkan giro wajib minimum (GWM) primer menjadi 7,5 persen, untuk mendorong suku bunga kredit perbankan yang relatif masih tinggi.

Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
"Kredit itu masih relatif tinggi, karena memang pertumbuhan kreditnya melambat. Itu dari sisi profit dan marginnya masih kurang. Dengan terus melonggarkan likuiditas itu, lama-lama akan mendorong suku bunga kredit turun," ujar Perry, saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat, 18 Desember 2015.

Perry menuturkan, dengan suku bunga kredit yang rendah, ada potensi untuk meningkatkan pertumbuhan kredit secara keseluruhan. 

Namun, kata Perry, tentunya hal itu harus diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang memadai, sehingga permintaan kredit ikut menanjak karena konsumsi masyarakat akan turut meningkat.

"Jadi kembali lagi, kalau dari optimisme itu kredit perbankan akan lebih baik. Antara lain, demand-nya meningkat karena belanja pemerintah meningkat. Regulasi dan makro prudensial juga sudah dikendorkan. Likuiditas juga cukup memadai. Karena itu, faktor ini akan membawa kredit meningkat," tutur dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya