Akhir Pekan Jadi yang Terburuk Bagi Indeks Dow Jones

Pialang tengah bekerja di lantai Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup anjlok pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu waktu New York, karena investor fokus pada jatuhnya harga minyak dunia. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Selain itu, seperti dikutip dari laman CNBC, Senin 21 Desember 2015, investor juga mencermati sejumlah data ekonomi AS pasca keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve pada Rabu pekan lalu waktu setempat.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Rata-rata indeks saham menghapus keuntungan selama perdagangan sepekan. Volume perdagangan menjadi tertinggi kedua sepanjang 2015.

Perdagangan akhir pekan lalu, menjadi hari terburuk indeks Dow Jones Industrial Average sejak 1 September 2015, dengan ditutup anjlok lebih dari 370 poin.

Indeks S & P 500 ditutup turun lebih dari 1,5 persen, dengan saham sektor keuangan yang memimpin pelemahan indeks. Sedangkan indes Nasdaq melemah 1,5 persen.

Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Januari berakhir melemah 0,6 persen menjadi US$34,73 per barel. Sepanjang pekan lalu, harga minyak mentah turun 2,5 persen.

Indeks PMI Market layanan AS pada Desember berada di angka 53,7, lebih rendah dibandingkan pada November pada angka 56,1. Indeks PMI Market pada Desember menjadi yang terendah sejak 12 bulan.

"Saya rasa ketakutan pasar adalah The Fed mulai memperketat kebijakan ekonominya," kata Ben Pace, Kepala Investasi HPM Partners.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan di atas 20.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 367,39 poin (2,1 persen) ke level 17.128,45, dengan saham Boeing yang memimpin pelemahan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 36,34 poin (1,78 persen) ke level 2.005,55, dipimpin oleh saham sektor keuangan. 

Adapun indeks Nasdaq melemah 79,47 poin (1,59 persen) ke level 4.923,08.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 12,65 miliar unit saham dengan volume komposit mendekati 14,2 miliar unit saham.

Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 2,2 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya