Pengamat: Listrik 900 VA Tak Layak Dipertahankan

Pengamat Kelistrikan Okky Setiawan
Sumber :
  • Istimewa
VIVA.co.id
- Pengamat kelistrikan Okky Setiawan mengatakan bahwa listrik dengan kapasitas 900 volt-ampere (VA) tidak lagi layak dipertahankan, terutama dengan kondisi kurs dolar Amerika Serikat mencapai Rp12 ribu.


"Kurs sudah tembus Rp14 ribu, itu sama saja PLN tewas dalam keuangannya," kata Okky di Jakarta, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin 21 Desember 2015.


Untuk itu, Okky mengaku lebih setuju jika listrik dengan daya 900 dihapuskan. "Seharusnya dari dulu sudah dihapus, karena tidak layak konsumen miliki 900. Terlalu, membebani keuangan PLN," jelasnya.
Dua BUMN Bangun Pembangkit Tenaga Surya di NTB


ESDM Bakal Cabut Subsidi Listrik 900 VA Tahun ini
Menurut dia, senang atau tidak senang, konsumen harus bisa menerima keadaan yang nyata. Sebaliknya, direksi dan pemerintah juga harus berani ambil tindakan yang benar untuk penyelamatan keuangan PLN," jelasnya.

Sepekan Lebih Listrik Nias Padam, Ini Upaya PLN

Okky mengaku setuju dengan langkah PLN yang mendata ulang pelanggan listrik 900 VA untuk mencari pelanggan yang benar-benar layak dapat subsidi, yakni  rumah tangga miskin dan rentan miskin yang menggunakan listrik 900 VA, dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).


"Sementara ini sudah tepat, tetapi jika kurs dolar di bawah 10 ribu, PLN kaji lagi aturan 900 VA," kata Okky


Sebelumnya, PLN melakukan pemadanan data pelanggan listrik dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengenai rumah tangga miskin dan rentan miskin yang menggunakan listrik 900 VA. Tercatat sebanyak 18.622.052‎ pelanggan daya 900 VA terancam tidak dapat subsidi.


Hal ini sesuai arahan pemerintah yang menetapkan subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga hanya diperuntukan bagi rumah tangga miskin dan rentan miskin yang terdapat pada data TNP2K. Hal ini bertujuan, agar subsidi listrik tepat sasaran.


Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Satuan Komunikasi Korporat‎ PLN, Bambang Dwiyanto, mengatakan, sebanyak 4.016.948 rumah tangga miskin dan rentan miskin yang layak menerima subsidi listrik dengan daya 900 VA mengacu data TNP2K. Sedangkan data pelanggan PLN 900 VA per November 2015, mencapai 22.639.000 rumah tangga.


Bambang menuturkan, pemadanan data penerima subsidi listrik golongan tarif R1 900 VA ini dimulai pada Januari 2016, dengan survei lapangan, yaitu mendatangi satu per satu rumah tangga sesuai data TNP2K. Agar pemadanan data berjalan dengan baik, PLN akan melakukan sinergi dengan berbagai pihak terkait. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya