Sumber :
- Kementerian Keuangan
VIVA.co.id
- Realisasi belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Perubahan (APBN-P) 2015 sampai dengan hari ini, baru mencapai 84 persen dari target yang dipatok sebesar Rp1.984 triliun.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Tarif Pajak RI Bakal Diturunkan?
Sementara itu, untuk penerimaan negara pada periode yang sama, realisasinya juga baru sebesar 76 persen dari target sebesar Rp1.762.
Baca Juga :
Menkeu Pangkas Postur Belanja APBN-P 2016
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Selasa 22 Desember 2015, mengaku bahwa untuk penyerapan anggaran tahun ini hanya belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang mampu dijadikan andalan.
Namun, ia mengklaim, belanja modal pada Desember ini sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Baca juga:
"Saya belum cek, tetapi sudah tinggi. K/L ternyata jelang akhir lumayan baik penyerapannya. Kebanyakan sudah 80 persen. Belanja daerah sudah ditransfer, bunga utang sudah sesuai dengan kalender. Jadi, andalannya belanja K/L," tuturnya.
Dengan kondisi seperti ini, lanjut dia, defisit anggaran diproyeksikan tidak akan kembali melebar, meskipun penerimaan pajak gagal tercapai, yakni tetap berada pada proyeksi sebelumnya di angka 2,7 persen.
"Itu kami kejar," kata dia.
Baca juga:
(asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, ia mengklaim, belanja modal pada Desember ini sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
