Sumber :
- REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id - Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent menguat menghentikan kerugiannya di level terendah dalam 11 tahun, pada penutupan perdagangan Selasa waktu New York.
Baca Juga :
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Dilansir CNBC, Rabu, 23 Desember 2015, harga minyak berada di level terendah sejak Agustus 2010. Penguatan harga minyak dipicu oleh melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mitra dagang utamanya.
Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$36,14 per barel, atau menguat 33 sen (0,92 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. Harga minyak mentah jenis Brent menguat 24 sen atau 0,66 persen ke posisi US$36,11 per barel.
"Menjelang libur perayaan Natal sepertinya investor menghindari berbagai spekulatif," kata Hans van Cleef, Ekonom Senior sektor energi ABN Amro.
Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia mengatakan telah menembak jatuh rudal balistik yang menuju Jizan, dimana kilang dan terminal minyak baru di sana sedang dibangun. Saudi Aramco mengklaim semua fasilitas di daerah itu saat ini dalam operasi aman dan normal. Namun, kekhawatiran kelebihan pasokan global terhadap permintaan masih menghantui pasar.
"Kami melihat pasokan minyak mentah di global pada tahun depan akan terus melebihi permintaan. Pasokan akan sedikit stabil pada kuartal IV tahun depan," kata Goldman Sachs dalam laporannya.
(mus)
Halaman Selanjutnya
"Kami melihat pasokan minyak mentah di global pada tahun depan akan terus melebihi permintaan. Pasokan akan sedikit stabil pada kuartal IV tahun depan," kata Goldman Sachs dalam laporannya.