Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pemerintah pada sore ini, berencana akan mengumumkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Premium. Namun, besaran harga yang disesuaikan sampai saat ini masih dirahasiakan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Rabu 23 Desember 2015, mengatakan penurunan harga BBM diperkirakan bakal mendorong laju inflasi pada tahun depan. Mengingat, pemberlakukan aturan itu baru berlaku pada 5 Januari 2015.
"Itu mulai berlaku Januari tahun depan. Pokoknya menolong (karena tidak bekontribusi dorong inflasi tahun ini)," ujar Bambang, saat ditemui di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta.
Di tempat yang sama, Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter, Bobby Hamzah mengatakan, pemerintah maupun BI sampai saat ini belum melakukan simulasi dampak penurunan harga BBM terhadap laju inflasi dalam negeri.
Meski demikian, kebiijakan tersebut dianggap akan membantu dunia usaha dan masyarakat.
"Belum dibahas, dan belum ada simulasinya. Tetapi, itu sangat bagus sekali untuk membantu dunia usaha. Daya beli masyarakat juga bisa ikut naik," kata dia.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Kementerian ESDM masih bungkam terkait besaran harga BBM yang akan diturunkan. Tetapi, keputusan pemerintah untuk menerapkan kebijakan ini memang berdasarkan tren harga minyak yang mengalami penurunan cukup dalam.
"Nanti, biar Pak Menteri ESDM yang umumkan sore ini. Tinggal beberapa jam saja. Soal harga, itu memang turun sekali. Ini sudah waktunya kami menghitung dan evaluasi harga BBM," tutur dia. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di tempat yang sama, Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter, Bobby Hamzah mengatakan, pemerintah maupun BI sampai saat ini belum melakukan simulasi dampak penurunan harga BBM terhadap laju inflasi dalam negeri.
