Rupiah Rentan Terdepresiasi, Cermati Sentimen Negatif

Rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Pergerakan transaksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih tetap berada dalam tren apresiasi di pengujung tahun 2015. Meski begitu para pelaku pasar tetap disarankan mewaspadai potensi terbentuknya pola depresiasi.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, menyampaikan, meski laju rupiah dapat bertahan dari sentimen negatif terkait mulai menguatnya dolar AS, tetap waspadai potensi pembalikan arah lantaran masih rentannya posisi rupiah untuk berpotensi melemah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
"Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat memengaruhi rupiah. Laju rupiah di bawah target resistant (batas atas) Rp13.632 per dolar AS," ujarnya di Jakarta, Selasa, 29 Desember 2015.

Reza menjelaskan, pada transaksi sebelumnya laju dolar AS mampu berbalik menguat terhadap poundsterling, yen, SwissFranc, yuan dan beberapa mata uang lainnya. Namun, kondisi ini tidak mampu melemahkan rupiah. Bahkan justru berbalik terapresiasi meski tipis.

"Penguatan rupiah lebih karena adanya faktor teknikal untuk memanfaatkan kenaikan lanjutan sebelumnya, meskipun tidak sepenuhnya didukung oleh sentimen yang ada," tuturnya.

Sebelumnya, kata Reza, pihaknya menyampaikan bahwa masih melemahnya dolar AS bisa menjadi sentimen positif pada rupiah untuk dapat bergerak naik, dengan asumsi tidak terjadi aksi jual pada rupiah.

Apalagi harga minyak mentah dunia sedang mencoba berbalik naik yang seharusnya akan menekan laju dolar AS. "Diharapkan data-data yang muncul dapat kembali memberikan sentimen positif pada laju rupiah," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya