Hanafi Rais: Tiga Tantangan dan Kesempatan Krusial

Wakil Ketua Umum DPP PAN Hanafi Rais (kanan) dan Drajad Wibowo
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVA.co.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais mengatakan, Indonesia memiliki beberapa tantangan problem dan kesempatan yang kursial. Hal ini diungkapkannya ketika refleksi akhir tahun DPP PAN.

Ia menjelaskan beberapa tantangan tersebut, yakni, pertama kita (Indonesia-red) punya tantangan problem dan kesempatan yang krusial yaitu pada 1 Januari masuk ke MEA, memastikan pasar bebas MEA berjalan dengan adil dan membawa kesejahteraan masyatakat.

“Bukan hanya free trade, tapi fair trade. Itu yang selalu kami ingatkan kepada pemerintah agar menjamin semangat keadilan dan sejalan dengan ruh konstitusi. MEA ini harus mendorong pemain-pemain Indonesia menjadi dominan di negara Asean yang lain, baik BUMN ataupun swasta,” ujarnya, Selasa 29 Desember 2015.

Komisi I Tak Setuju Koordinator KontraS Ditetapkan Tersangka

Ia menjelaskan bagaimana kita menjadi pemain, pemain utama di negeri orang lain. Selain itu kebijakan fiskal kita menunggu-nunggu evaluasi pemerintah.

“Kedua bagaimana APBN 2016 itu dinilai di akhir tahun ini, seperti yang mendasar yaitu target pendapatan nasional. Yang kami dorong APBNP 2016, itulah yang kita pakai untuk mengelola ekonomi kita ke depan. Kita ingin mendorong kuatnya peran negara agar sesuai konstitusi dan menjadi harapan rakyat,” ungkap politisi PAN ini.

Ketiga, apapun yang dilakukan pemerintah terkait MEA dan kerjasama internasional termasuk Freeport. Pemerintah harus memegang apa yang menjadi kepentingan nasional kita.

“Politik luar negeri kita harus bebas aktif, mandiri, tidak terpasung oleh kepentingan dominan negara lain dan pro aktif," katanya.

Anggota Komisi I Effendi Simbolon

Pemberian Amnesti Din Diminimi Bukan Hal Istimewa

Amnesti, abolisi itu hak Presiden pelaksanaanya minta pertimbangan DPR

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016