Harga Minyak Berpotensi Tekan Laju Rupiah

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
- Jelang tutup tahun 2015, transaksi pergerakan nilai tukar mata uang garuda terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melanjutkan tren depresiasi. Sehingga para pelaku pasar disarankan untuk mencermati sentimen yang ada, terutama harga minyak mentah dunia.

"Laju rupiah di bawah target support (batas bawah) Rp13.648 per dolar AS," kata analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu, 30 Desember 2015.

Reza menyampaikan, pada perdagangan kemarin rupiah harus menerima kenyataan terjadinya pembalikan arah melemah menjelang akhir tahun. Pasalnya, depresiasi rupiah ini lebih dipengaruhi oleh laju dolar yang berhasil memanfaatkan pelemahan harga minyak mentah dunia.

"Rupiah terganjal dengan kembali naiknya laju dolar AS karena imbas pelemahan harga minyak mentah yang juga berimbas pada penurunan sejumlah harga komoditas lain," tuturnya.
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat

Reza menyebutkan, pelemahan harga minyak mentah dunia telah membuat dolar AS melanjutkan penguatan terhadap poundsterling, yen, SwissFranc dan yuan.
Menkeu Rombak Asumsi Nilai Tukar Rupiah di APBN-P 2016

"Sebelumnya laju rupiah dapat bertahan dari potensi pelemahan, akhirnya tidak kuat menahan dominasi dolar AS dan berakhir dengan pelemahan," katanya. 
Rupiah Loyo Lagi, Berikut ini Penyebabnya
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016