Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penghujung tahun melemah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun kondisi tersebut masih lebih baik dibandingkan negara tetangga, demikian ungkap Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga :
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan IHSG kemarin ditutup pada level 4.569. Nilai tersebut terhitung turun 12,58 persen dibandingkan penutupan IHSG tahun lalu yang di level 5.226.
Namun, Muliaman mengungkapan capaian IHSG itu masih lebih baik dibandingkan bursa saham negara tetangga, seperti Thailand dan Singapura.
"Pelemahan ini dipengaruhi adanya tekanan jual investor non residen sebesar Rp22 triliun," ujarnya, di kantor OJK Jakarta, Rabu, 30 Desember 2015.
Pihaknya mencatat indeks Bursa Efek Thailand (SET) turun sebesar 14,28 persen dari level 1.497 menjadi 1.283. Sementara, untuk indeks Bursa Efek Singapura (STI) tercatat turun lebih dalam yakni 14,17 persen dari 3.365 menuju level 2.888.
"Masih lebih baik dari penurunan yang dialami bursa Thailand turun 14,28 persen dan bursa Singapura turun 14,17 persen," tutur dia.
Sekadar informasi, sejalan dengan penurunan IHSG, nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia yang menggunakan denominasi USF juga mengalami penurunan, yakni pada akhir tahun lalu tercatat sebesar US$397,27, tetapi kemarin tercatat turun menjadi US$354,39. (ren)
Halaman Selanjutnya
"Pelemahan ini dipengaruhi adanya tekanan jual investor non residen sebesar Rp22 triliun," ujarnya, di kantor OJK Jakarta, Rabu, 30 Desember 2015.