Kapal Vietnam Paling Sering Curi Ikan Indonesia

Ilustrasi penangkapan kapal ikan ilegal
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan
VIVA.co.id
Luhut Bantah Bakal Buka Investasi Asing Sektor Perikanan
- Kasus pencurian ikan atau
illegal fishing
Menteri Susi: 4 Kapal Baru untuk Berantas Pencurian Ikan
oleh kapal-kapal asing masih marak terjadi di wilayah perairan Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, faktor kekayaan sumber daya laut Indonesia masih menjadi alasan banyak negara-negara asing melakukan penangkapan ikan secara ilegal di laut Indonesia.

Polisi Kembali Ledakkan Dua Kapal Vietnam
Kepala Pelaksana Harian Tim Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal atau Satgas 115, Laksamana Madya TNI Widodo menyatakan, di akhir tahun 2015 ini pihaknya telah menenggelamkan sedikitnya 117 kapal yang kedapatan mencuri ikan.

Menurut Widodo, modus operandi yang digunakan rata-rata masih menggunakan cara lama, yakni kapal-kapal asing tersebut menggunakan bendera Indonesia untuk melancarkan aksi pencuriannya saat memasuki perairan Indonesia.

"Mereka menggunakan kapal berbendera Indonesia, namun anak buah kapal (ABK) berkembangsaan asing, seperti pada kapal KM Pahala 02, KM 09, KM Cinta Bahari 04, 07 dan 12," ujar Widodo di kantornya di Jakarta, Kamis 31 Desember 2015.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber daya dan Perikanan, Vietnam menjadi negara terbanyak yang kapalnya masuk ke Indonesia secara ilegal. Tercatat sebanyak 39 kapal berasal dari Vietnam.

Kemudian, Filipina dan Thailand menyusul dengan masing-masing 36 kapal dan 21 kapal. Lalu, Malaysia dengan delapan kapal, Papua Nugini dua kapal dan China satu kapal. Kerugian dari kasus pencurian ikan ini diprediksi mencapai Rp300 triliun dalam kurun waktu di tahun 2015.

Selain itu, modus lainnya yaitu, lanjut Widodo, ada juga kapal kepemilikan Indonesia, namun menggunakan anak buah kapal berwarga negara asing. Hal ini dilakukan untuk mengelabui petugas keamanan laut.

"Kejahatan ada terus, mereka (kapal ilegal) kucing-kucingan, menghindar terus, ganti bendera. Paling banyak kapal masuk dari negara tetangga seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia," katanya menambahkan.

Widodo mengatakan, ke depan modus pencurian ikan semakin beragam sehingga menyulitkan petugas keamanan laut untuk menjaga kedaulatan laut nasional. Namun, ia optimistis tahun depan penangkapan ilegal tidak ada lagi. "Kami menargetkan jadi nol persen. Mudah-mudahan tidak ada lagi."

(mus)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya