Lindungi Insinyur Dalam Negeri Saat MEA, Ini Strategi PII

Sejumlah pekerja saat menyelesaikan proyek infrastruktur. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/Septianda Perdana
VIVA.co.id
Indonesia Dukung Sentralisasi ASEAN
- Persatuan Insin‎yur Indonesia (PII) menyatakan, masuknya era Masyarakat Ekonomi ASEAN, disingkat MEA, pihaknya akan melakukan strategi untuk menyaring insinyur asing yang masuk bekerja di Indonesia.

Industri Makanan Kemasan Jawara di ASEAN
"Intinya untuk insinyur asing, PII akan memberikan registrasi pada insinyur asing, untuk berpraktik di Indonesia, lalu kami catat. Ada screening, apakah kita perlukan atau tidak," kata Ketua Umum PII, Hermanto Dardak, di Hotel Mahakam Jakarta, Kamis 31 Desember 2015.

Neraca SDA Diklaim Dukung Pembangunan Nasional
Dardak yang juga merupakan ‎Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini mengatakan, jumlah insinyur asing yang bekerja di Indonesia memang masih sedikit. 

‎Menurutnya, semua pekerja asing yang mau bekerja di Indonesia, harus mengikuti aturan yang ada di Indonesia. 

"Kalau jumlah insinyur asing besarannya bervariasi, tidak terlalu banyak, dari 120 ribu seluruh insinyur di Indonesia, asing itu relatif kecil, yang berpraktik di sini masih di bawah 10 persen," kata dia.

Selain itu, dia menjelaskan, semua pekerjaan ‎yang dilakukan oleh pihak asing nanti tentu harus sesuai dengan standar infrastruktur yang ramah lingkungan. 

Insinyur Indonesia, kata dia, harus membangun profesionalisme bersama, agar dapat berdaya saing dengan SDM negara-negara lain pada saat MEA.

"Bagaimana ‎membangun profesionalisme bersama. Tentu, kalau profesional daya saing meningkat, jalan menuju kesejahteraan kita, kesiapan PII sebagai organisasi yang mengelola ini, kami siap membangun peradaban ini," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya