DPR Dukung Penuh Diplomasi Indonesia untuk Timur Tengah

Suasana saat demonstran kepung Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran pada 2016.
Sumber :
  • Twitter/@ianbremmer

VIVA.co.id – Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Zainuddin, mendukung penuh langkah diplomasi Indonesia dalam menengahi konflik di Timur Tengah saat ini. Menurutnya, Indonesia bisa mengambil peran menengahi konflik itu.

Al Ghazali dan Alyssa Daguise Diduga Balikan, Netizen Singgung Masa Lalu Ahmad Dhani dan Maia

"Harusnya seperti itulah Indonesia berperan terkait konflik-konflik yang ada di luar negeri. Umat Islam di sini saya yakin juga mendukung penuh sikap pemerintah Indonesia. Indonesia harus berperan besar dalam perdamaian dunia, khususnya dunia Islam," ujarnya, Kamis 7 Januari 2016.

Zainuddin menjelaskan, diplomasi yang ditunjukkan Indonesia sesuai dengan amanah UUD, di mana Indonesia harus terlibat aktif dalam upaya mewujudkan ketertiban dunia. Terlebih Indonesia merupakan negara demokrasi muslim terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya memberikan pengaruhnya sebagai mayoritas muslim moderat kepada dunia Islam.

28 Perwira TNI AU Terima Brevet Kehormatan Setia Waspada Paspampres, Siapa Saja Mereka?

"Konflik di Timur Tengah menjadi episentrum masalah global dan dunia Islam. Karena itu, diplomasi yang dilakukan pemerintah sebaiknya tidak hanya meminta kepada masing-masing pihak berkonflik untuk menahan diri. Namun Indonesia perlu menawarkan solusi alternatif yang dapat diterima kedua pihak," ucap politisi PKS ini.

Menurutnya, Arab Saudi dan Iran merupakan dua negara dengan kekuatan militer terkuat di kawasan Timur Tengah. Konflik keduanya dapat mempengaruhi dunia Islam secara umum, baik di Timur Tengah maupun kawasan lain. Sebab, konflik Arab Saudi-Iran menggambarkan perseteruan Sunni-Syiah yang berakar sejarah sangat lama.

Letjen TNI Saleh Mustafa Buka Kejuaraan Taekwondo Pangkostrad Cup 2024

Saat terjadi perang Irak-Iran tahun 1980-an, dampak konflik Sunni-Syiah juga menyebar di wilayah lain di dunia Islam. Negara-negara yang berseteru mempunyai sekutu masing-masing di Timur Tengah. Irak di bawah Saddam Husein saat itu menjadi ikon bagi negara Sunni.

Penyelesaiaan Arab Saudi-Iran penting dilakukan pemerintah, agar tidak berdampak kepada stabilitas kerukunan umat Islam di Tanah Air yang selama ini terjaga.

"Pemerintah juga harus mengambil langkah-langkah antisipatif ke dalam negeri, karena umat Syiah di Indonesia juga tidak sedikit. Persatuan umat dan NKRI harus dikedepankan," jelasnya.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia melakukan kebijakan proaktif melalui upaya diplomatik untuk mendamaikan konflik antara Arab Saudi dengan Iran. Upaya diplomasi juga dilakukan terhadap Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Amerika Serikat yang berpengaruh besar di kawasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya