Kontroversi Patung Raksasa Mao Zedong di China

Patung Mao Zedong di Tongxu
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
Jelang Imlek, China Dipadati Wisatawan dari Seluruh Dunia
- Patung raksasa Mao Zedong mulai dibangun di provinsi Henan, China beberapa waktu lalu. Terbuat dari baja dan beton yang dicat dengan warna emas, patung setinggi 36 meter itu berbentuk sosok Mao yang tengah duduk di sebuah kursi dengan tangan disilangkan di pangkuannya.

Berwisata Menyaksikan Patung Besar Pangeran Diponegoro
Dilansir dari Amusing Planet, ialah seorang pengusaha kaya di desa terpencil di Tongxu yang menjadi orang di balik berdirinya patung tersebut di lahan pertanian, yang seluruh biayanya ia tanggung sendiri. Namun, pembangunan patung emas setinggi 36 meter itu menghadirkan kontroversi dan menjadi perbincangan hangat di dunia maya dalam beberapa hari terakhir.

Resmi! PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok
Hal tersebut tak lain dan tak bukan dikarenakan oleh sosok Mao yang merupakan salah satu sosok paling kontroversial di dunia. Pendiri Negeri Tirai Bambu itu mendalami teori Marxis-Leninis dan terkenal akan strategi serta ide-ide komunisnya, dalam usaha mengubah ekonomi China dari ekonomi agraris ke industri. Usahanya tersebut lantas menyebabkan kelaparan luas dan mengakibatkan 45 juta orang meninggal dunia. 

Sistem kerja paksa dan eksekusi kematian atas perintahnya menewaskan hingga 70 juta penduduk China selama 27 tahun kepemimpinannya sebagai Ketua Partai Komunis China.

Meski begitu, di daratan China, Mou masih banyak dihormati oleh pendukung Partai Komunis dan dihormati oleh mayoritas populasi penduduk karena jasanya dalam membawa persatuan dan stabilitas negara.

Hingga saat ini patung itu telah menuai banyak pujian, maupun kritik di media sosial China. Beberapa pengguna menyebutnya memalukan, namun tak sedikit pula yang merasa bangga.

Ironisnya, patung tadi terletak di provinsi yang masih menjadi salah satu daerah termiskin di China. Provinsi Henan juga merupakan daerah yang mengalami kelaparan terparah yang disebabkan oleh Mao.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya