Pesan Stephen Hawking untuk Penderita Depresi

Stephen Hawking.
Sumber :
  • Facebook/Jaime Travezan

VIVA.co.id - Fisikawan terkenal Stephen Hawking kembali memberikan ceramahnya dalam sebuah forum. Kali ini, dalam cerahamnya, profesor Universitas Cambridge dan Universitas Oxford Inggris itu, memberikan pesannya kepada para penderita depresi.

Hawking menitipkan pesan semnagat agar para penderita depresi jangan putus asa dengan kenyataan hidup yang bisa dibilang getir dan pahit.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa 12 Januari 2016, Hawking menyamakan sikap putus ada dan melarikan diri dari kenyataan hidup dengan fenomena lubang hitam (black hole) di alam semesta.

Sebelumnya, para ilmuwan menganggap keberadaan lubang hitam itu akan merenggut sesuatu yang menyeretnya ke dalam. Artinya, apabila ada yang memasuki lubang hitam, dipercayai mereka tidak akan kembali lagi dan menghilang.

Namun, bagi Hawking, tak setuju dengan pendapat tersebut. Dalam kuliah umumnya itu, ia membayangkan dia masuk ke dalam lubang hitam, tetapi tidak akan hilang secara permanen.

Hilangkan Depresi dengan Lari

Bagi Hawking, lubang hitam merupakan daerah yang cukup besar dalam alam semesta yang mempunyai gravitasi tinggi, sehingga dapat menyeret di sekitarnya untuk masuk ke dalam.

"Pesan dari kuliah ini adalah lubang hitam tidak sehitam yang digambarkan. Ini bukan penjara yang kekal seperti yang dianggap selama ini," ujar Hawking dalam forum Royal Institution di London. Forum itu dihadiri sedikitnya 400 orang.

Dia mengatakan bisa saja segala sesuatu tersedot dan masuk ke dalam lubang hitam, tapi di sana objek yang tersedot itu tak akan hilang, tapi bisa saja sampai pada alam semesta lain.

"Jadi jika anda merasa berada pada sebuah lubang hitam, jangan menyerah, ada jalan keluar," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, putri Hawking, Lucy, mengatakan kepada khalayak bahwa sikap keras kepala dan rasa humor ayahnya telah membuatnya mampu bertahan hidup.

Diketahui Hawking telah didiagnosa dengan penyakit saraf motorik pada 1963 saat ia berusia 21 tahun. Saat itu dia divonis usianya tinggal dua tahun lagi. Namun kenyataanya hingga kini ia berusia 74 tahun, Hawking tetap masih hidup.

"Dia memiliki keinginan yang sangat patut ditiru untuk terus melaju dan kemampuan memanggil cadangannya, energinya, semua fokus mentalnya dan tekanan, semuanya masuk dalam tujuan bertahan (hidup)" kata Lucy.

Putrinya mengatakan energi dan semangat itu yang dipakai oleh Hawking bukan hanya digunakan untuk bertahan hidup saja, tapi juga dipakai untuk menghasilkan hal yang luar biasa.

"Misalnya menulis buku, memberikan ceramah, menginspirasi orang lain dengan kondisi penurunan kemampuan sarafnya dan lainnya," kata sang putri tersebut.

Kepada hadirin, Hawking juga berpesan agar bersikap bijak dalam menghadapi kenyataan hidup.

"Penting juga untuk tidak menjadi marah, tak peduli betapa sulitnya kehidupan yang mungkin terlihat karena anda bisa kehilangan semua harapan jika anda tak bisa menertawakan diri sendiri dan kehidupan secara umum," kata Hawking.

Ibu dan anak.

Jadwal Terlalu Padat Mampu Picu Anak Depresi

Menghindari pekerjaan sekolah, sehingga nilai-nilainya menurun.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016