IHSG Siap Menuju 4.600, Cermati Empat Saham Ini

bursa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id -  Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu 13 Januari 2016, diperkirakan bermain di atas level batas atas psikologis untuk menempati posisi 4.600.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Sebab, indeks kemarin, berhasil balik arah (rebound) ke posisi optimistis.

Menurut analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko, aksi perburuan ambil untung dari para pelaku pasar telah menyelamatkan IHSG, sehingga dapat mengalami technical rebound (pembalikan arah secara teknikal) dari tren pelemahan.
Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan

"Sehingga, skenario optimis untuk kenaikan lebih lanjut di atas level resistance psikologis 4.600 dan 4.700 dapat menjadi kenyataan dalam waktu dekat ini," kata Yuganur di Jakarta.
IHSG Bertengger di Zona Hijau, Beli Saham Kapitalisasi Besar

Dengan adanya potensi kenaikan lanjutan pada laju IHSG ke zona hijau, seharusnya disikapi para pelaku pasar dengan mempertimbangkan empat saham berikut ini:

1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target trading di level Rp9.650.

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan pelat merah ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan ada pada skenario kenaikan menuju level Rp9.650.

2. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target trading di level Rp1.950.

HD Capital optimististis emiten properti residensial dan komersial ini akan melakukan proses perbaikan tren jangka pendek dan menengah ke arah yang lebih positif untuk menguji batas atas psikologis di level Rp1.950.

3. PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan target trading di level Rp6.350.

"Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten otomotif ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan berikutnya ke level Rp6.350," ujarnya.

4. PT PP Properti Tbk (PPRO) dengan target trading di level Rp210.

Pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai peluang trading untuk mengikut kontinuasi kenaikan berikutnya di atas resistance psikologis Rp210. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya